POLITIK

Elite PDIP Effendi Simbolon: Tanpa Perlu Jadi Anggota, Jokowi Tahu Isi Percakapan WA Grup TNI-Polri

DEMOCRAZY.ID
Maret 02, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Elite PDIP Effendi Simbolon: Tanpa Perlu Jadi Anggota, Jokowi Tahu Isi Percakapan WA Grup TNI-Polri

Elite PDIP Effendi Simbolon: Tanpa Perlu Jadi Anggota, Jokowi Tahu Isi Percakapan WA Grup TNI-Polri

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perwira TNI-Polri mendisiplinkan diri dalam percakapan aplikasi WhatsApp (WA) grup.


Menanggapi ini, anggota Komisi Pertahanan DPR RI Effendi Simbolon mengatakan komunikasi di WA Grup TNI-Polri memang bernuansa sangat bebas.


Menurut pantauan Effendi bebasnya komunikasi tersebut, setidaknya sudah terjadi selama 8 tahun terakhir. 


Bahkan, disebutkan Effendi, perdebatan ise di berbagai grup tersebut, sama seperti masyarakat sipil.


“Paling tidak ini tahun ke 8, bebasnya komunikasi antara TNI dan Polri  aktif, keluarganya, dengan nuansa yang bukan tupoksi (tugas pokok dan fungsi),” ujar Effendi Simbolon saat menjadi narasumber di Program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (3/1/2022).


Menurut Effendi, Presiden Jokowi sudah mengetahui hal ini sejak lama. 


Karena menurutnya, presiden pasti mendapatkan  setiap hari mendapatkan laporan intelijen.


“Tanpa perlu masuk ke WhatsApp Grup itu, presiden pasti sudah tahu (apa yang diperbincangkan), dan ini sudah berlangsung lama,” tutur Effendi.


Karena itu Effendi mengaku heran bahwa presiden baru saat ini menyampaikan perlunya pendisipinan komunikasi di WA Grup TNI-Polri.


Effendi pun mengaku sudah lama mengetahui adanya WA Grup para perwira aktif TNI-Polri. 


Dia pun mengaku dan mengetahui percakapan apa saja yang berlangsung di WA grup itu.


Politikus PDIP tersebut mengatakan bahwa banyak hal yang dibicarakan di grup-grup WhatsApp tersebut, termasuk mengomentari kebijakan-kebijakan negara.


“Bukan hanya soal IKN (ibu kota negara), tapi juga hal lain termasuk minyak goreng,” ungkapnya.


Menurutnya memang penting untuk mendiplinkan percapakan, karena seharusnya personel TNI-Polri tegak lurus dengan kebijakan negara.


Ia pun menyatakan, TNI-Polri sudah punya forum dan mekanisme sendiri untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat.


“TNI dan Polri itu lembaga yang berkembang alam demokrasi di dalamnya, tetapi ketika sudah ada keputusan, tegak lurus dong. Laksanakan,” ucap Effendi.


Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti grup aplikasi pesan WhatsApp yang dibentuk anggota TNI dan Polri.


Presiden meminta petinggi TNI dan Polri bisa mendisiplinkan WA Grup anggotanya.


Hal ini ia sampaikan pada forum Rapat Pimpinan TNI - Polri yang digelar di Markas Besar TNI Jakarta.


Pasalnya, Presiden menilai kehadiran WA Grup bisa merugikan.


Apalagi, jika yang dibicarakan terkait keputusan politik yang telah diambil seperti Ibu Kota Negara, IKN Nusantara.


Lebih lanjut, Jokowi meminta TNI dan Polri tidak bisa berbuat seenaknya atas nama demokrasi. [Democrazy/ktv]

Penulis blog