AGAMA DAERAH PERISTIWA

Begini Kata Warga di Kampung Halaman Muhammad Kece, Ternyata Kerap Bikin Resah

DEMOCRAZY.ID
Agustus 27, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
DAERAH
PERISTIWA
Begini Kata Warga di Kampung Halaman Muhammad Kece, Ternyata Kerap Bikin Resah

Begini Kata Warga di Kampung Halaman Muhammad Kece, Ternyata Kerap Bikin Resah

DEMOCRAZY.ID - Sepak terjang YouTuber Muhammad Kece dalam menyebarkan pemahaman-pemahaman menyimpang tentang agama rupanya sudah dilakukan saat dia masih tinggal di kampung halamannya di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.


"Dulu sekitar tahun 2005 dia pernah menyampaikan tausiah di mesjid, dia mengatakan kalau ingin melihat tuhan coba naik pohon kelapa," kata Kepala Desa Limusgede, Kecamatan Cimerak Pangandaran Asep Saepudin, Jumat (27/8/2021).


Ucapannya itu sontak membuah heboh seisi kampung. 


Banyak yang menentang pemahaman agama Islam dari pria bernama asli Kosman bin Suned tersebut.


Padahal sebelumnya bapak beranak dua itu sudah dipercaya warga sebagai orang yang memiliki ilmu agama. 


Paling tidak itu terbukti dengan kesediaan warga memberikan kesempatan kepadanya untuk berceramah di pengajian.


"Makin ke sini, ucapannya semakin malawidang (menyimpang). Banyak pemahaman-pemahaman yang kontroversial. Kemudian oleh tokoh-tokoh agama dia didatangi, sampai akhirnya pindah domisili sekitar tahun 2007," kata Asep.


Secara pribadi Asep mengaku kenal dengan Muhammad Kece alias Kosman itu. 


Asep mengaku dia adalah teman sekolah dan teman bekerja di sebuah perusahaan otobus.


"Setelah diusir dari kampung sini, dia lalu pindah ke Banjar. Katanya kerja jadi wartawan, lalu pernah ketemu lagi katanya tinggal di Bekasi. Dia memang pindah-pindah," kata Asep.


Asep juga mengatakan Muhammad Kece berjalan agak pincang karena pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah Sidareja Jawa Tengah. 


"Itu kakinya pernah patah, akibat tabrakan di Sidareja," kata Asep.


Lebih lanjut Asep mengatakan Muhammad Kece belum lama ini sempat kembali ke kampung halamannya. 


"Dia datang ke saya karena ada keperluan untuk memecah kepemilikan sebidang tanah warisan orang tuanya, dipecah untuk dia dan adiknya," kata Asep.


Asep melihat Muhammad Kece tampak lebih mapan secara ekonomi dan dermawan. 


Setidaknya hal itu terlihat dari upah yang diberikan kepada buruh yang membersihkan kebun miliknya. 


Upah dibayar 2 kali lipat dari biasanya dan diberi bingkisan makanan.


"Dia juga menawarkan lahan miliknya untuk dijadikan lapang, fasilitas umum atau digarap. Kalau perlu bantuan ngomong saja, jangan sungkan katanya. Tapi saya heran, mengapa ke saya baik menawarkan pemanfaatan lahan tapi ketika adiknya yang mau memanfaatkan, dia melarang," kata Asep.


Sementara itu terkait kejadian kali ini, Asep mengatakan masyarakat kembali heboh bahkan resah. 


"Masyarakat jadi resah akibat rame-rame begini. Intinya masyarakat menolak kalau Kosman kembali, karena takut dikait-kaitkan dengan apa yang dilakukannya selama ini. Kami juga sudah melakukan rapat dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, Alhamdulillah sejauh ini tidak ditemukan warga yang ikut-ikutan ajaran atau pemahaman seperti Kosman," ujar Asep.


YouTuber Muhammad Kece kini harus menjalani proses hukum setelah ditangkap aparat Bareskrim Polri di Bali. 


Ucapannya dalam sejumlah video di YouTube dinilai telah menistakan agama.


"Hari ini akan dibawa ke Bareskrim," kata Kabareskrim Komjen Agus Andrianto kepada detikcom, Rabu (25/8/2021).


Penangkapan dipimpin langsung Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Asep Edi. 


Muhammad Kece ditangkap di Mengwi, Badung, Bali pada Selasa (24/8) berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/500/VIII/2020/SPKT Bareskrim tanggal 21 Agustus 2021.


"Tersangka dijerat Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156 dan/atau Pasal 156 huruf a KUHPidana," jelas Asep Edi dalam keterangan tertulisnya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog