POLITIK

Akademisi Senior UI: Kini Semakin Banyak Pejabat Mendukung Komunis Gaya Baru

DEMOCRAZY.ID
Agustus 27, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Akademisi Senior UI: Kini Semakin Banyak Pejabat Mendukung Komunis Gaya Baru

Akademisi Senior UI: Kini Semakin Banyak Pejabat Mendukung Komunis Gaya Baru

DEMOCRAZY.ID - Banyak pejabat di Indonesia mendukung komunis gaya baru yang mengadopsi Partai Komunis China (PKC) di mana secara ideologi komunis tetapi menjalankan ekonomi secara kapitalis.


“Suka tidak suka, ngaku tidak ngaku, banyak pejabat yang mendukung komunis gaya baru. Aneh bin ajaib saya yang memaparkan hasil riset PKI gaya baru dimaki salah satu menteri,” kata dosen senior Universitas Indonesia (UI) Taufik Bahaudin di channel YouTube UI Watch berjudul “Jelas, Semua Menjurus Bangkitnya Komunis Gaya Baru”


Taufik Bahaudin, mengatakan, keberadaan komunis gaya baru di Indonesia berdasarkan hasil riset mahasiswa untuk mengambil gelar doktor di UI.


“Komunis gaya baru ditampilkan olahan PKC, bungkusan di luar kapitalis tapi masih komunis sepertu pengendalian satu partai, ada centra komite. Ciri yang jelas adalah mereka sangat anti agama. PKI gaya baru berorientasi ke PKC,” jelas Direktur Center Pengembangan Talenta dan Brainware UI ini.


Menurut Taufik, komunis gaya baru bergerak terus dan menyusup lembaga-lembaga pemerintahan, parpol dan sebagainya tidak tampil langsung dengan menggunakan kepanjangan tangan melalui buzzer. 


Komunis gaya baru menyusup ke ormas-ormas Islam.


“Ciri-ciri yang harus kita sadari bahwa menjadi musuh besar PKI itu umat Islam dan harus dihancurkan diperlemah dan diadu domba. Kedua TNI diperlemah. Jadi yang menjadi kepanjangan tangan strategi komunis gaya baru kita sangat mudah mengindentifikan dengan menjelekkan Islam atau Islamophobia,” papar Taufik Bahaudin. 


Waspadai Komunis Gaya Baru




Perkembangan paham komusnis yang kembali muncul saat ini menjadi bahaya laten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Wadankodiklat Mayjen TNI Agung Risdhianto M.D.A mengatakan, masyarakat sekarang ini harus mewaspadai perkembangan komunis di Indonesia sebab pergerakannya saat ini bukan mengadalkan kekuatan militar akan tetapi saat ini pergerakannya lebih soft.

Menurutnya, tanda-tanda kebangkitan atau kemunculan komunis di Indonesia dengan istilah Komunisme Gaya Baru (KGB) sudah nampak dengan berbagai cirinya.

”Letupan-letupan awal seperti peristiwa Kanigoro sudah mulai muncul saat ini, misal dengan munculnya reuni eks-PKI di Banyuwangi,” jelas dia.

Berdasarkan pengamatan dilakukan pergerakannya saat ini ada bedanya dan terletak pada warna dan kualitasnya. 

Menurunya, jika dahulu pendekatan yang lebih dominan dilakukan oleh komunis yaitu melalui kekerasan/pembunuhan namun sekarang ini melalui pendekatan strategis dengan soft power.

Selain itu, komunisme bergerak melalui seluruh sendi kehidupan baik di legislatif, eksekutif atau merayap di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Paham-paham komunis juga ternyata bergerak melalui partai-partai yang berhaluan mendukung kepada keberadaan komunis. 

Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh komponen masyarakat untuk mewaspadai pergerakan komunis ini dengan pergerakannya sangat silent.

Dirinya menambahkan, salah satu upaya untuk mencegahnya masyarakat harus berpegang teguh dengan berpedoman pada Pancasila dan dilandaskan dengan keyakinan agama masing-masing.

”Wawasan kebangsaan senantiasa terus ditingkatkan agar kecintaan terhadap NKRI juga terus meningkat,” tutup jendral bintang 2 ini. [Democrazy/suaranas]

Penulis blog