PERISTIWA POLITIK

Deret 'Kejanggalan' Deklarasi Anies Sang Presiden Diawali Ribut Bendera

DEMOCRAZY.ID
Juni 09, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Deret 'Kejanggalan' Deklarasi Anies Sang Presiden Diawali Ribut Bendera

Deret 'Kejanggalan' Deklarasi Anies Sang Presiden Diawali Ribut Bendera

DEMOCRAZY.ID - Acara deklarasi mendukung Anies Baswedan menjadi presiden 2024-2029 yang digelar Majelis Sang Presiden menyisakan kejanggalan.


Deklarasi diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Rabu (8/6) itu sempat diwarnai ketegangan.


Sejumlah panitia sempat meminta bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid diturunkan dari panggung deklarasi. 


Bendera yang kerap dikaitkan dengan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu sebelumnya terpasang berdampingan dengan Sangsaka Merah Putih.


Bahkan polisi menyita sejumlah bendera Tauhid dalam acara itu. 


Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya langsung ke lokasi acara usai menerima informasi terkait peristiwa tersebut.


"Kita kebetulan langsung di TKP itu kita amankan benderanya. Saat ini sudah diamankan di Polres," kata Budhi saat dikonfirmasi.


Wartawan yang berada di lokasi saat deklarasi berusaha mengonfirmasi kepada panitia yang mengatasnamakan Majelis Sang Presiden. 


Namun, tidak ada satupun orang yang mau mengaku sebagai panitia ketika ditemui di tempat.


Beberapa orang deklarator yang hadir mengaku hanya sebagai tamu undangan, termasuk orang yang memimpin deklarasi tersebut.


Beberapa orang yang hadir mengaku sebagai mantan anggota ormas HTI maupun FPI, bahkan ada yang mengaku sebagai mantan narapidana kasus terorisme (napiter).


"Bapak ini dari eks napiter, saya sendiri dari eks HTI, ada juga sebagian dari simpatisan FPI, bukan mewakili ya, mereka perseorangan," kata Zainal Abidin, salah satu peserta yang mengikuti deklarasi.


Saat dikonfirmasi, Eks Juru Bicara HTI Ismail Yusanto dan tim advokasi FPI Azis Yanuar membantah ada perbincangan di dalam kelompok mereka untuk terlibat deklarasi Majelis Sang Presiden itu.


Terpisah, Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim mengatakan gerakan yang melakukan deklarasi itu merupakan kelompok baru bagi relawan Anies.


"Secara umum kelompok ini kelompok baru bagi relawan Anies Baswedan. Kami di relawan yang sekarang jumlahnya hampir 100 kelompok relawan belum mengenal mereka yang deklarasi ini," kata Ramli saat dihubungi.


Sementara, loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menuding Majelis Sang Presiden yang mendeklarasikan Anies sebagai Capres 2024 justru ingin menjatuhkan citra Anies.


Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol itu mengklaim langkah-langkah untuk mendiskreditkan Anies sudah terjadi sejak menjabat sebagai gubernur DKI pada 2017. Hal ini semakin gencar dilakukan beberapa waktu terakhir.


"Secara logika normal mereka bukan mendukung, tapi ingin menjatuhkan," ujar Geisz saat dihubungi, Rabu (8/6).


Polres Metro Jakarta Selatan menyebut acara deklarasi Anies Sang Presiden tersebut telah mengantongi izin keramaian dari polisi. [Democrazy/cnn]

Penulis blog