AGAMA POLITIK

Bang Yos dan Babe Haikal Hassan Bertemu, Ngobrolin Apa Ya?

DEMOCRAZY.ID
Juni 01, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Bang Yos dan Babe Haikal Hassan Bertemu, Ngobrolin Apa Ya?

Bang Yos dan Babe Haikal Hassan Bertemu, Ngobrolin Apa Ya?

DEMOCRAZY.ID - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso alias Bang Yos mengundang penceramah Ustaz Haikal Hassan atau Babe Haikal di sebuah restoran di kawasan Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (31/5/2022).


Dalam pertemuan tersebut, kedua sosok tersebut juga membahas tentang kewaspadaan nasional dan pentingnya persatuan bangsa.


Bang Yos sempat dituduh rasis setelah video ceramahnya dalam Silaturahmi Tokoh dan Ulama DKI Jakarta di Jakarta Islamic Center tersebar luas. 


Bang Yos khawatir banyaknya TKA asal China yang berpotensi memicu kerusuhan.


Tuduhan terhadap Bang Yos ini, menurut Babe Haikal tidak berdasar karena melihat track record sebagai gubernur DKI Jakarta di era Iima presiden sejak Soeharto sampai SBY adalah tokoh yang banyak berjasa dan mencintai keutuhan bangsa ini.


“Kita tidak bisa menampik adanya ancaman asing, suka atau tidak suka, kita harus mewaspadainya,” ungkap pembina Majelis Keluarga Indonesia (MKI) ini.


“Indonesia dengan beragam suku, budaya dan agama sudah lama terjalin sikap hidup toleran, saling menghargai dan gotong royong. Bangsa Indoneia ini cinta dengan persatuan,” lanjut Babe.


Faktor pemersatu terbesar, menurut Babe adalah umat Islam. 


Karena, ajaran Islam telah menanamkan dalam diri mereka sebuah akhlak mulia untuk berbuat baik kepada sesama.


“Ane bertetangga dengan non muslim, malah  dalam bekerja, biasa bekerja sama dengan etnis Tionghoa, karena kita telah dipersatukan dan dipersaudarakan sebagai satu bangsa,” ungkapnya.


“Karena, Islam melarang umatnya untuk bermusuhan, misalnya menggunjing, menebarkan fitnah, apalagi berbuat kerusakan dengan memecah belah persaudaraan,” tegas Babe.


Sikap umat Islam itu merujuk pada hidup Rasulullah yang menjadi panutan.


“Jangankan kepada sesama muslim, kepada yang berbeda agama saja, Rasul sangat menghargai mereka, karena itu tidak ada pemaksaan masuk Islam, dilarang untuk melecehkan simbol-simbol dan keyakinan mereka,” kata Babe. [Democrazy/SI]

Penulis blog