DEMOCRAZY.ID - Muslim Uighur sudah mendiami wilayah Turkistan Timur sejak berabad-abad lamanya, hingga akhirnya pemerintah China di masa Dinasti Qing mengganti namanya dengan Xinjiang. Muslim Uighur masih serumpun dengan saudara-saudara kita lainnya yang ada di Asia Tengah dan Turki. Dulu, mereka merupakan mayoritas, tapi kini hanya tersisa 45% dari keseluruhan populasi penduduk. Semua ini terjadi setelah adanya perpindahan etnis Han secara besar-besaran. Secara agama, budaya, dan ekonomi mereka didiskriminasi oleh pemerintah China. Namun, pelaku (pemerintah China) menolak tuduhan adanya kamp konsentrasi dan mengatakan bahwa itu adalah tempat training vokasional biasa. Hingga saat ini belum ada satu pun pemerintah Muslim yang mengecam tindakan zalim, yang selama ini dilakukan oleh negara Tirai Bambu tersebut. Kita tidak boleh terus abai. Buka mata, dengarkan bagaimana kekejaman yang dilakukan China pada Muslim Uighur, seperti yang kembali terungkap lewat penuturan para korban yan
DEMOCRAZY.ID - Muslim Uighur sudah mendiami wilayah Turkistan Timur sejak berabad-abad lamanya, hingga akhirnya pemerintah China di masa Dinasti Qing mengganti namanya dengan Xinjiang. Muslim Uighur masih serumpun dengan saudara-saudara kita lainnya yang ada di Asia Tengah dan Turki. Dulu, mereka merupakan mayoritas, tapi kini hanya tersisa 45% dari keseluruhan populasi penduduk. Semua ini terjadi setelah adanya perpindahan etnis Han secara besar-besaran. Secara agama, budaya, dan ekonomi mereka didiskriminasi oleh pemerintah China. Namun, pelaku (pemerintah China) menolak tuduhan adanya kamp konsentrasi dan mengatakan bahwa itu adalah tempat training vokasional biasa. Hingga saat ini belum ada satu pun pemerintah Muslim yang mengecam tindakan zalim, yang selama ini dilakukan oleh negara Tirai Bambu tersebut. Kita tidak boleh terus abai. Buka mata, dengarkan bagaimana kekejaman yang dilakukan China pada Muslim Uighur, seperti yang kembali terungkap lewat penuturan para korban yan