DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin kembali diperbincangkan di media sosial twitter lantaran pernah melontarkan keharusan mendukung Prabowo Subianto dan tidak pentingnya seorang Jokowi. Ngabalin membeberkan alasan mendukung Prabowo Subianto secara total, yakni lantaran sosoknya adalah orang kuat dan ditakuti. Sedangkan seorang Jokowi dikatakan tidak memiliki kapasitas sebagai cirri orang kuat dan mampu memimpin Indonesia yang luas ini. Pernyataan Ngabalin itu disampaikan seperti dalam potongan video unggahan @suaragagap di laman media sosial twitter. Dalam unggahan, Ngabalin memaparkan penjelasannya pada acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV dengan tajuk ‘Pilih siapa, Prabowo atau Jokowi?’. Mulanya Najwa Shihab bertanya apa alasan Ngabalin tidak berusaha mendukung Jokowi, “Apa urusannya dengan Jokowi bagi saya, enggak ada penting,” jawab Ngabalin, dikutip pada Senin, 23 Mei 2022. Ngabalin menambahkan, jika memilih Prabowo Subianto itu adalah persoalan rasa. “
Heboh Video Lawas Ngabalin Puji Habis-habisan Prabowo, Netizen: The Real Penjilat!
Mei 23, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin kembali diperbincangkan di media sosial twitter lantaran pernah melontarkan keharusan mendukung Prabowo Subianto dan tidak pentingnya seorang Jokowi. Ngabalin membeberkan alasan mendukung Prabowo Subianto secara total, yakni lantaran sosoknya adalah orang kuat dan ditakuti. Sedangkan seorang Jokowi dikatakan tidak memiliki kapasitas sebagai cirri orang kuat dan mampu memimpin Indonesia yang luas ini. Pernyataan Ngabalin itu disampaikan seperti dalam potongan video unggahan @suaragagap di laman media sosial twitter. Dalam unggahan, Ngabalin memaparkan penjelasannya pada acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV dengan tajuk ‘Pilih siapa, Prabowo atau Jokowi?’. Mulanya Najwa Shihab bertanya apa alasan Ngabalin tidak berusaha mendukung Jokowi, “Apa urusannya dengan Jokowi bagi saya, enggak ada penting,” jawab Ngabalin, dikutip pada Senin, 23 Mei 2022. Ngabalin menambahkan, jika memilih Prabowo Subianto itu adalah persoalan rasa. “