PERISTIWA

Formula E Digelar 4 Juni, Gembong PDIP: Nonton di Televisi Saja, Bisa Sambil Minum Kopi di Rumah

DEMOCRAZY.ID
Mei 20, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Formula E Digelar 4 Juni, Gembong PDIP: Nonton di Televisi Saja, Bisa Sambil Minum Kopi di Rumah

Formula E Digelar 4 Juni, Gembong PDIP: Nonton di Televisi Saja, Bisa Sambil Minum Kopi di Rumah

DEMOCRAZY.ID - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta tidak melarang anggotanya membeli tiket dan menyaksikan langsung balap mobil listrik Formula E pada 4 Juni 2022.


Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, keputusan menonton Formula E merupakan hak pribadi sehingga fraksi tidak memiliki kewenangan atas hal tersebut. 


"Kalau persoalan nonton kan hak masing-masing personal," ujar Gembong, Jumat, 20 Mei 2022. 


"Kami tidak bisa menginstruksikan dan tidak bisa melarang apalagi mengenakan sanksi," sambungnya.  


Gembong mengaku lebih memilih menyaksikan balap mobil listrik tersebut melalui siaran televisi dengan alasan tertentu.


"Saya nonton di televisi saja, kan nonton di televisi jauh lebih detil karena banyak spot kamera juga. Sudah gitu, bisa sambil minum kopi di rumah," katanya.


Gembong belum mengetahui anggota fraksi yang berkeinginan menyaksikan turnamen secara langsung. 


Sejauh ini tidak ada pembicaraan lebih dalam di kalangan Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) terkait rencana menonton Formula E secara langsung.


Meski Fraksi PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan partai pendukung interpelasi Formula E, pihaknya tidak pernah menolak adanya ajang balap tersebut. 


Hak interpelasi diajukan untuk meminta kejelasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta soal transparansi anggaran turnamen tersebut.


"Kami bukannya tidak menyetujui gelaran Formula E, tapi kami minta transparansi pengelolaan anggaran Formula E. Itu kan dua hal berbeda," kata anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu.


Gembong juga menyebutkan, pihaknya tidak anti terhadap turnamen Formula E yang diklaim akan mendatangkan wisatawan asing maupun domestik, bahkan dapat mendongkrak perekonomian Jakarta, terutama pelaku UMKM.


"Jadi silakan digelar, dilaksanakan silakan, bahkan harapan saya sukses. Tetapi jangan hanya mengejar sukses dan mengabaikan pengelolaan keuangan daerah," katanya.


Pihaknya tidak anti terhadap gelaran Formula E, tetapi yang dikritisi selama ini selalu pengelolaan alokasi anggaran dari APBD untuk gelaran Formula E. 


"Hanya itu saja tak lebih," katanya. [Democrazy/fin]

Penulis blog