DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Sebuah video yang memperlihatkan Ruslan Buton, mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pernah masuk penjara lantara meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk turun dari jabatannya, mengaku akan ikut demo bersama mahasiswa.
Lantas video yang memperlihatkan pernyataan dari Ruslan Buton tersebut menjadi viral di sosial media setelah diunggah oleh akun sosial media Twitter, An_Kiim pada hari Kamis, 7 April 2022.
Isi narasi cuitannya tersebut, mengatakan jika Ruslan Buton akan ikut demo bersama para mahasiswa untuk menolak wacana Presiden Jokowi tiga periode.
Ia pun juga mendoakan Ruslan Buton dan para mahasiswa yang akan berdemo senantiasa mendapatkan perlindungan dari Tuhan.
“Insyaallah 11 April 2022 nanti, Bapak Ruslan Buton akan ikut hadir Demo bersama mahasiswa dan anak bangsa Tolak3Periode .. Panjang Umur Perjuangan, semoga semua berjalan lancar dan Allah Lindungi kalian semua, Aamiin,” cuit netizen An_Kiim, dikutip 7 April 2022.
Pada video itu, terlihat mantan prajurit dengan pangkat terakhir Kapten Infateri itu sedang berbicara dengan pakar hukum tata negara yaitu Refly Harun.
Ruslan berkata kepada Refly Harun jika di Republik Indonesia sudah tidak ada lagi yang namanya kejujuran, kebenaran atau keadilan.
“Di Republik ini, kita yang menjadi sebuah keprihatinan, catatan khusus, bahwa kita tak menemukan lagi yang namanya kejujuran, kebenaran dan keadilan,” kata Ruslan.
Ruslan berpendapat kalau kejujuran dan keadilan itu sekarang hanya menjadi casing semata.
Dia juga menyebut Jokowi sebagai “The King of the lips service, sebutan Jokowi yang disematkan oleh mahasiswa.
“Di mana kita menemukan kejujuran, kebenaran, keadilan? Semuanya atas nama casingnya saja, jujur, benar dan adil, tapi pelaksanaanya ‘The King of Lips Service’,” tutur Ruslan.
Setelah mendengarkan pendapatnya, Refly Harun bertanya mengenai kesiapan Ruslan dan mahasiswa terkait demo nanti.
Khususnya berapa jumlah rekan mahasiswa yang datang dan bergabung dalam demo.
“Jadi turun itu dengan semua anggota? Kira-kira berapa anggota yang turun nanti?” tanya Refly.
“Saya tidak perlu sampaikan di sini. Artinya, sebagai anak bangsa yang memungkinkan nantinya untuk hadir, hadir,” tegasnya. [Democrazy/hops]
