DEMOCRAZY.ID - Masjid Al-Muqarrabin Syafyi Shaful Mu'min yang berlokasi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara lebih dikenal dengan Masigi Ogena (Masjid Agung) Wolio. Masyarakat sekitar juga menyebut bangunan ibadah peninggalan lama ini sebagai Masjid Agung Keraton Buton. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam situs resminya menerangkan, masjid ini dibangun sejak awal kedatangan Islam di Buton yaitu sekitar abad ke-16 atau tahun 1527 Masehi. Masjid ini pada awal pembangunannya memang ditujukan sebagai masjid kerajaan karena dibangun di pusat pemerintahan di dalam benteng Wolio. Penamaan Masigi Wolio atau disebut juga Masigi Ogena saat itu sesuai dengan sebutan masyarakat Buton, dalam bahasa daerah Wolio. Masigi Ogena didirikan pada masa pemerintahan Langkariri Sakiuddin Darul Ulum yang merupakan Sultan Buton ke-19, atas saran seorang ulama Arab, Syarif Muhammad atau Saidi Raba. Adapun masjid tua ini kemudian menjadi sejarah dan aset yang mem
DEMOCRAZY.ID - Masjid Al-Muqarrabin Syafyi Shaful Mu'min yang berlokasi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara lebih dikenal dengan Masigi Ogena (Masjid Agung) Wolio. Masyarakat sekitar juga menyebut bangunan ibadah peninggalan lama ini sebagai Masjid Agung Keraton Buton. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam situs resminya menerangkan, masjid ini dibangun sejak awal kedatangan Islam di Buton yaitu sekitar abad ke-16 atau tahun 1527 Masehi. Masjid ini pada awal pembangunannya memang ditujukan sebagai masjid kerajaan karena dibangun di pusat pemerintahan di dalam benteng Wolio. Penamaan Masigi Wolio atau disebut juga Masigi Ogena saat itu sesuai dengan sebutan masyarakat Buton, dalam bahasa daerah Wolio. Masigi Ogena didirikan pada masa pemerintahan Langkariri Sakiuddin Darul Ulum yang merupakan Sultan Buton ke-19, atas saran seorang ulama Arab, Syarif Muhammad atau Saidi Raba. Adapun masjid tua ini kemudian menjadi sejarah dan aset yang mem