POLITIK

Curiga Demo 11 April Ditunggangi, PDIP: Tuntutan Jokowi Mundur Itu Sebenarnya Tuntutan Siapa?

DEMOCRAZY.ID
April 08, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Curiga Demo 11 April Ditunggangi, PDIP: Tuntutan Jokowi Mundur Itu Sebenarnya Tuntutan Siapa?

Curiga Demo 11 April Ditunggangi, PDIP: Tuntutan Jokowi Mundur Itu Sebenarnya Tuntutan Siapa?

DEMOCRAZY.ID - Politisi PDIP Adian Napitupulu merasa aneh dan heran dengan rencana demo besar-besaran menolak penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden 3 periode.


Pasalnya, demo itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, yang menyuarakan wacana itu bukanlah Jokowi.


Melainkan tiga menteri, tiga ketua umum partai dan sebuah lembaga survei.


Lebih aneh lagi, di media sosial isu demo besar-besaran ini kemudian bergeser.


“Sekarang bahkan ada poster atas nama Mahasiswa yang isinya menuntut agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden,” ungkap Adian dalam keterangan yang diterima, Jumat (8/4/2022).


Akan tetapi, tuntutan Jokowi mundur itu buru-buru dibantah para mahasiswa yang menyebut poster tuntutan Jokowi mundur itu adalah hoax.


“Nah lho…. lalu tuntutan Jokowi mundur itu tuntutan siapa dong? Lalu yang membuat poster hoax itu siapa dong?” heran Adian.


Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA98) itu lantas teringat pada pepatah ‘lempar batu sembunyi tangan’.


Fenomena itu yang tengah terjadi saat ini. Baik para menteri dan ketum parpol maupun di dalam rencana demo besar-besaran 11 April 2022.


Pepatah itu juga disebut Adian mungkin akan selalu ada dan dilakukan orang berbeda tapi motif yang sama, yakni duduk di lingkaran kekuasaan.


“Ada yang ingin kekuasaan melalui perpanjangan masa jabatan, ada juga yang melalui penggulingan kekuasaan,” ungkapnya.


Adian lantas bertanya-tanya, jika benar pepatah tersebut, bisa jadi Presiden Jokowi dan mahasiswa sama-sama sedang menjadi “korban klaim”.


“Kalau benar begitu, mungkin ada baiknya Presiden Jokowi dan Mahasiswa duduk ngopi bareng di tepi Danau Lebak Wangi sambil bakar ikan dan main gitar di bawah rembulan,” saran dia.


“Kopi mungkin tidak menjanjikan apa-apa, tapi semoga bisa membuat kita duduk bersama, gitar juga tak bisa menyelesaikan masalah tapi setidaknya bisa membuat kita bernyanyi bersama tentang cinta kita pada Indonesia,” tandasnya. [Democrazy/pojok]

Penulis blog