HEALTH PERISTIWA

IDI Ungkap Almarhum Dokter Sunardi Tak Bisa Jalan Normal Sejak 2006

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
PERISTIWA
IDI Ungkap Almarhum Dokter Sunardi Tak Bisa Jalan Normal Sejak 2006

IDI Ungkap Almarhum Dokter Sunardi Tak Bisa Jalan Normal Sejak 2006

DEMOCRAZY.ID - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, Arif Budi Satria mengungkapkan Dokter Sunardi yang tewas ditembak dalam operasi penangkapan Densus 88 Antiteror Polri tidak bisa berjalan dengan normal selama ini.


Sunardi memerlukan alat bantu untuk berjalan akibat cedera kakinya yang dialaminya saat menjadi relawan yang turun membantu korban gempa di Bantul, Yogyakarta pada 2006.


"Baru tadi dapat informasi dari pihak keluarga bahwa beliau tahun 2006 pernah kecelakaan saat membantu korban gempa Bantul," kata Arif kepada wartawan, Jumat (11/3).


Menurutnya, kecelakaan itu membuat kaki Sunardi cedera sehingga harus menggunakan alat bantu berjalan seumur hidupnya.


"Informasi yang saya dapat dari ayah almarhum seperti itu. Jadi beliau kecelakaan terkena becak dan kakinya cedera," ucapnya.


Meskipun demikian, Arif tidak mengetahui secara rinci mengenai bagian kaki mana yang mengalami luka akibat kejadian itu.


Arif lalu menyampaikan bahwa IDI tak akan mencampuri proses hukum yang menjerat Sunardi. 


Ia menyerahkan permasalahan itu penuh ke aparat penegak hukum.


"Di samping itu, hukum pun juga ada asas praduga tak bersalah, sejauh ini kami dari IDI ya praduga tak bersalah karena kami belum memahami, belum tahu permasalahan apa itu," jelasnya.


Sebagai informasi, Dokter Sunardi tewas ditembak aparat yang ingin menangkapnya. 


Personel dari Densus 88 Polri ingin memproses hukum Sunardi karena diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah.


Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan SU melakukan perlawanan secara agresif saat dilakukan penangkapan.


"Yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," kata Ramadhan kepada wartawan, Kamis (10/3).


Anggota polisi yang berada di bak belakang kendaraan milik SU pun sempat memberikan peringatan. 


Namun, tak digubris dan mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi.


Bahkan, kata Ramadhan, terduga teroris itu juga menggoyangkan stir ke kanan dan kiri atau gerakan zigzag untuk menjatuhkan polisi yang ada di belakang.


Selain itu, mobil milik terduga teroris SU itu pun sempat menabrak kendaraan masyarakat yang sedang melintas. [Democrazy/cnn]

Penulis blog