DEMOCRAZY.ID - Video Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang orasi politiknya menyoroti operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap ayahnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, viral di media sosial. Dalam video yang viral itu, Ade Puspitasari menyebut penangkapan ayahnya tak bisa disebut OTT. Menurutnya, ketika Rahmat Effendi ditangkap, KPK tidak membawa bukti uang. "Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," ujarnya dalam video itu. "Logikanya, OTT, saya ada transaksi, saya serahkan terus ke-gep, bener enggak? Ini tidak ada. Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo," lanjunya. Berdasarkan penangkapan tersebut, politikus Partai Golkar itu menyatakan telah terjadi pembunuhan karakter dan menyebut 'kuning' telah diincar. "Memang i
DEMOCRAZY.ID - Video Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang orasi politiknya menyoroti operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap ayahnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, viral di media sosial. Dalam video yang viral itu, Ade Puspitasari menyebut penangkapan ayahnya tak bisa disebut OTT. Menurutnya, ketika Rahmat Effendi ditangkap, KPK tidak membawa bukti uang. "Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," ujarnya dalam video itu. "Logikanya, OTT, saya ada transaksi, saya serahkan terus ke-gep, bener enggak? Ini tidak ada. Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo," lanjunya. Berdasarkan penangkapan tersebut, politikus Partai Golkar itu menyatakan telah terjadi pembunuhan karakter dan menyebut 'kuning' telah diincar. "Memang i