DEMOCRAZY.ID - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa 'turun gunung' untuk bernegosiasi dengan China soal restrukturisasi utang negara tersebut. Ini terkait krisis keuangan di negara itu yang memburuk. Rajapaksa mengajukan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kolombo Minggu (9/1/2022). Perlu diketahui, Sri Lanka memang diuntungkan dengan pinjaman miliaran dolar dari China tetapi negara kepulauan itu kini berada di tengah krisis valuta asing yang menempatkannya di ambang default (gagal bayar). "Presiden menyatakan akan sangat melegakan negara jika perhatian dapat diberikan pada restrukturisasi pembayaran utang sebagai solusi atas krisis ekonomi yang muncul, apalagi saat menghadapi pandemi Covid," kata kantor kepresidenan, dikutip Reuters. China adalah pemberi pinjaman terbesar keempat Sri Lanka setelah pasar keuangan internasional, Asian Development Bank (ADB) dan Jepang. Selama dekade terakhir, China telah meminjamkan lebih
DEMOCRAZY.ID - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa 'turun gunung' untuk bernegosiasi dengan China soal restrukturisasi utang negara tersebut. Ini terkait krisis keuangan di negara itu yang memburuk. Rajapaksa mengajukan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kolombo Minggu (9/1/2022). Perlu diketahui, Sri Lanka memang diuntungkan dengan pinjaman miliaran dolar dari China tetapi negara kepulauan itu kini berada di tengah krisis valuta asing yang menempatkannya di ambang default (gagal bayar). "Presiden menyatakan akan sangat melegakan negara jika perhatian dapat diberikan pada restrukturisasi pembayaran utang sebagai solusi atas krisis ekonomi yang muncul, apalagi saat menghadapi pandemi Covid," kata kantor kepresidenan, dikutip Reuters. China adalah pemberi pinjaman terbesar keempat Sri Lanka setelah pasar keuangan internasional, Asian Development Bank (ADB) dan Jepang. Selama dekade terakhir, China telah meminjamkan lebih