EKBIS

Waduh! Jokowi Bilang RI Kehilangan Rp 97 T Setiap Tahun, Gegara Apa?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Waduh! Jokowi Bilang RI Kehilangan Rp 97 T Setiap Tahun, Gegara Apa?

Waduh! Jokowi Bilang RI Kehilangan Rp 97 T Setiap Tahun, Gegara Apa?

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia setiap tahunnya kehilangan Rp 97 triliun. 


Semua itu karena kecenderungan masyarakat Indonesia yang memilih berobat di luar negeri.


Jokowi mengatakan, setiap tahunnya ada 2 juta masyarakat Indonesia terbang ke luar negeri hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan.


"Baik itu ke SIngapura, baik itu ke Malaysia, baik itu ke Jepang, baik itu ke Amerika dan tempat-tempat lainnya. Dan kita kehilangan Rp 97 triliun karena itu," tuturnya saat melakukan groundbreaking Rumah Sakit Internasional Bali yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).


Oleh karena itu, Jokowi sangat mengapresiasi dengan dibangunnya Rumah Sakit Internasional Bali. 


RS ini diharapkan akan menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan sekelas internasional di negeri sendiri.


"Ini nantinya akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika. Kita harapkan nanti jadi KEK Kesehatan dan kita harapkan, tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tegasnya.


Dengan adanya RS ini, Jokowi berharap Bali tidak hanya menjadi tempat tujuan wisata tapi juga wisata kesehatan. 


Sebab diharapkan tidak hanya bisa menggaet masyarakat Indonesia saja, tapi juga WNA yang ingin berobat sambil liburan.


"Sekali lagi saya sangat mengapresiasi, menghargai dan kita harapkan nanti di pertengahan 2023 rumah sakit ini sudah selesai dan bisa operasional. Juga saya harapkan apa yang tadi disampaikan oleh pak Menteri BUMN bahwa tidak hanya rumah sakit tetapi juga obat, bahan baku obat jangan sampai kita mengimpor lagi. Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan kita produksi sendiri di negara kita," tutupnya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog