AGAMA POLITIK

Perintah Ketum PBNU: Jangan Ada Calon Presiden dan Wapres dari PBNU, Istirahat Dulu!

DEMOCRAZY.ID
Desember 24, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Perintah Ketum PBNU: Jangan Ada Calon Presiden dan Wapres dari PBNU, Istirahat Dulu!

Perintah Ketum PBNU: Jangan Ada Calon Presiden dan Wapres dari PBNU, Istirahat Dulu!

DEMOCRAZY.ID - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, tidak ada calon presiden atau wakil presiden dari PBNU pada Pilpres 2024.


”Saya tidak mau ada calon presiden dan wakil presiden dari PBNU,” kata Gus Yahya seperti dilansir dari Antara di Jakarta.


”Mari istrahat dulu. Mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi,” ucap Gus Yahya.


Dia menegaskan, yang perlu dilakukan saat ini adalah mengembalikan marwah NU dengan cita-cita peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia. 


”Salah satu cara memperjuangkan adalah kemaslahatan Indonesia,” ujar Gus Yahya.


Gus Yahya tidak menyangkal jika ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan PBNU untuk kepentingan pribadi hingga kepentingan politik. 


”Mari kita gunakan cara berpikir Gus Dur dengan mengutamakan kepentingan bangsa. Beliau tidak pernah peduli dengan kepentingan sendiri atau kelompok,” terang Gus Yahya.


Namun, dia menegaskan tidak berprasangka negatif terhadap berbagai macam kepentingan itu. Sebab, hal itu sesuatu yang wajar.


”Setiap orang punya kepentingan. Tapi bagaimana saya ajak untuk mengejar kepentingan masing-masing melalui cara untuk membawa maslahat untuk semua orang,” jelas Gus Yahya.


Menurut dia, yang perlu dilakukan adalah mencari cara agar berbagai macam kepentingan itu dapat terlayani dan di sisi lain, kemuliaan yang dicita-citakan juga tercapai dan terlayani dengan baik. 


Gus Yahya menyebut salah satu alasannya maju sebagai ketua umum PBNU untuk menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.


”Alasan mencalonkan sebagai ketua umum PBNU merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur,” ungkap Gus Yahya.


Dia menambahkan, idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang. 


Secara sosiologis dia melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun akan datang. [Democrazy/jwp]

Penulis blog