DEMOCRAZY.ID - Menteri BUMN Erick Thohir mempertanyakan soal toilet di SPBU yang mesti bayar. Padahal, kata Erick, pelanggan sudah membeli bensin di SPBU sehingga layak mendapat fasilitas seperti toilet. Dirinya pun langsung memperingatkan Pertamina dan pihak swasta untuk memberikan layanan toilet gratis dalam akun Instagram milik Menteri BUMN itu. Teguran Erick kepada pertamina ini pun menjadi perbincangan publik. Banyak yang merespon positif teguran dari Erick tersebut, namun banyak juga yang menyayangkan tindakan Erick. Seperti yang dilakukan oleh aktivis media sosial, Nicho Silalahi. Ia menyebut urusan toilet pertamina harusnya bukan tanggung jawabnya. “Erick Thohir bikin malu aja lo, sekelas Menteri kok ngurusin berak dan kencing sih?,” ucapnya dilansir dari akun twitter pribadinya, Selasa (23/11/2021). Ia pun menyindir Erick untuk membuat perusahaan yang menaungi urusan kamar kecil. Serta menunjuk Ferdinand Hutahaean sebagai komisarisnya. “Makanya buat PT. Toilet Anugerah Indo
Tegur Toilet Pertamina, Erick Thohir Kena Sentil Aktivis: Sekelas Menteri Kok Ngurusin Berak & Kencing Sih?
November 23, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Menteri BUMN Erick Thohir mempertanyakan soal toilet di SPBU yang mesti bayar. Padahal, kata Erick, pelanggan sudah membeli bensin di SPBU sehingga layak mendapat fasilitas seperti toilet. Dirinya pun langsung memperingatkan Pertamina dan pihak swasta untuk memberikan layanan toilet gratis dalam akun Instagram milik Menteri BUMN itu. Teguran Erick kepada pertamina ini pun menjadi perbincangan publik. Banyak yang merespon positif teguran dari Erick tersebut, namun banyak juga yang menyayangkan tindakan Erick. Seperti yang dilakukan oleh aktivis media sosial, Nicho Silalahi. Ia menyebut urusan toilet pertamina harusnya bukan tanggung jawabnya. “Erick Thohir bikin malu aja lo, sekelas Menteri kok ngurusin berak dan kencing sih?,” ucapnya dilansir dari akun twitter pribadinya, Selasa (23/11/2021). Ia pun menyindir Erick untuk membuat perusahaan yang menaungi urusan kamar kecil. Serta menunjuk Ferdinand Hutahaean sebagai komisarisnya. “Makanya buat PT. Toilet Anugerah Indo