DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memang sudah sangat matang mempersiapkan langkahnya menuju Pilpres 2024.
Selain membuat program di dunia pertanian termasuk peternakan, Syahrul juga membuat terobosan dengan menggoda pejabat-pejabat.
Seperti yang disampaikannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dari sana, banyak netizen yang bilang kalau Syahrul sangat cocok mengampingi Ganjar di Pilpres 2024.
Yang mesti diingat, sebelum ia bilang Ganjar adalah gubernur tergagah di dunia, sosok yang pernah menjabat Gubernur Sulsel 2 periode tersebut juga pernah memukau Jokowi.
Ya, pria berkumis tebal dan gemar merokok tersebut, sempat varietas unggul anggur baru yang diberi nama "Jan Ethes SP1".
"Jan Ethes SP1" diperkenalkan dalam gelaran Pekan Inovasi Mangga Nasional di Kebun Instalasi Penelitian Pengembangan Teknologi Pertanian Cukurgondang, Pasuruan, November 2019 silam.
Kata Syahrul, ia suka dengan nama Jan Ethes.
"Saya suka nama itu," ujar pria berakronim SYL itu.
Jan Ethes, kata Syahrul, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, memiliki makna yang baik.
"Dalam bahasa Jawa artinya sangat bagus, Jan berarti sangat, Ethes berarti cekatan, pas sekali," lanjutnya.
Di sisi lain, alasan di balik dipakainya nama Jan Ethes untuk menamai varietas unggul anggur, adalah karena ditemuka kesamaan antara makna dengan karakteristik dari buah anggur tersebut.
"Hal tersebut dikarenakan rasa serta tekstur dari anggur berbeda dan sesuai dengan karakteristik Jan Ethes," aku Syahrul.
Terlebih lagi, buah anggur dari varietas ini memiliki kecenderungan tak mudah rontok.
Dan dapat disimpan selama tujuh hari setelah panen pada suhu ruang serta pada ruang pendingin dapat bertahan selama 14 hari.
Untuk diketahui, Jan Ethes adalah putra Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda.
Ia lahir di RS PKU Muhammadiyah, Surakarta.
Gibran Rakabuming Raka merupakan anak sulung dari pasangan Joko Widodo dengan Iriana. Sedangkan Selvi Ananda merupakan mantan putri Solo.
Ia merupakan putri dari pasangan Fransiska Sri Partini dan Ignatius Didit Supriyadi. [Democrazy/era]
