DEMOCRAZY.ID - Penangkapan terhadap tiga ustaz di Bekasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hanyalah didasari keterlibatannya dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang berdasarkan putusan pengadilan pada 2008 silam. Pengamat terorisme sekaligus Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, dalam penangkapan tiga ulama ini banyak yang menggiring isu untuk memecah belah umat Islam. “Ada yang giring ke kanan ada yang giring ke kiri, sudah liar itu. Padahal sebenarnya sederhana, itu Densus 88 lagi bersih-bersih orang-orang JI,” kata Harits, Kamis (18/11) seperti dilansir Rmol.id. Dengan JI telah menjadi keputusan pengadilan sebagai organisasi yang dilarang di Indonesia, Densus 88 memiliki legitimasi untuk mengoperasionalkan UU teroris tersebut. “Jadi siapapun orang yang diduga terkait dengan JI dan itu ada batas struktur puncak atau kemudian menjadi anggota biasa ya ditangkap, ” katanya “Akhir-
DEMOCRAZY.ID - Penangkapan terhadap tiga ustaz di Bekasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hanyalah didasari keterlibatannya dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang berdasarkan putusan pengadilan pada 2008 silam. Pengamat terorisme sekaligus Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, dalam penangkapan tiga ulama ini banyak yang menggiring isu untuk memecah belah umat Islam. “Ada yang giring ke kanan ada yang giring ke kiri, sudah liar itu. Padahal sebenarnya sederhana, itu Densus 88 lagi bersih-bersih orang-orang JI,” kata Harits, Kamis (18/11) seperti dilansir Rmol.id. Dengan JI telah menjadi keputusan pengadilan sebagai organisasi yang dilarang di Indonesia, Densus 88 memiliki legitimasi untuk mengoperasionalkan UU teroris tersebut. “Jadi siapapun orang yang diduga terkait dengan JI dan itu ada batas struktur puncak atau kemudian menjadi anggota biasa ya ditangkap, ” katanya “Akhir-