POLITIK

Kata Ade Armando: Kebencian Membuat Refly Harun Gelap Mata

DEMOCRAZY.ID
November 11, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kata Ade Armando: Kebencian Membuat Refly Harun Gelap Mata

Kata Ade Armando: Kebencian Membuat Refly Harun Gelap Mata

DEMOCRAZY.ID - Pakar komunikasi Ade Armando menyebut kebencian membuat Refly Harun gelap. 


Ade menuding pakar hukum tata negara itu mengadu domba pimpinan polisi.


Pernyataan itu disampaikan Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV berjudul “Kenapa Refly Harun Mengadudomba Pimpinan Polisi” pada Selasa (10/11).


Ade membantah pernyataan Refly Harun yang menyebut ada perbedaan keterangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dengan kesaksian Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat di persidangan kasus penembakan eks Laskar FPI.


“Jadi tidak ada perbedaan antaran penjelasan Tubagus dengan Kapolda,” ucap Ade, Rabu (11/11).


Dosen Universitas Indonesia itu mengatakan, penjelasan Kapolda Metro Jaya dalam konfrensi pers pertama Desember 2020 itu memang tidak sedetail penjelasan selanjutnya.


“Ya bisa dipahami dong karena itu dilakukan hanya beberapa jam setelah peristiwa terjadi,” ujar Ade.


Dikatakan Ade, saat kapolda memberikan penjelasan pertama kali itu, proses pengumpulan data masih berlangsung.


Jadi, menurut Ade, wajar kalau kapolda tidak sampai secara terperinci menjelaskan kronologi peristiwa penembakan eks Laskar FPI kala itu.


“Tapi yang aneh, kok Refly harus menyatakan bahwa ada perbedaan antara penjelasan Tubagus dan Kapolda,” beber Ade.


Dikatakan Ade, penjelasan Tubagus tentang peristiwa penembakan laskar FPI sepenuhnya sejalan dengan penjelasan kapolda selama ini.


“Jadi Refly mengarang bebas ketika menyatakan ada perbedaan penjelasan Tubagus dengan Kapolda,” imbuhnya.


“Bahkan di sepanjang video, Refly mengada-ada dengan menyatakan ada banyak sekali kejanggalan dalam penjelasan polisi,” kata Ade lagi.


Ade menuding Refly Harun tidak mempelajari apa yang terjadi dalam peristiwa penembakan Laskar FPI di KM 50.


“Misalnya saja, dia tampaknya tidak tahu bahwa tim Laskar FPI sempat menghadang mobil polisi. Dia gak tahu ada anggota laskar yang membacokkan pedangnya ke mobil polisi,” ucap Ade.


“Dan karena bacokan itulah, polisi mengeluarkan tembakan peringatan yang dibalas pula oleh tembakan dari FPI dan baru kemudian terjadi kejar-kejaran mobil,” tambahnya.


Menurut Ade, karena tidak mengetahui bahwa sempat terjadi penghadangan itulah, Refly membayangkan bahwa yang terjadi adalah kejar-kejaran dari awal sampai akhir.


“Karena itu dia (Refly) bilang, tidak masuk akal bahwa Laskar FPI bisa membacokkan pedangnya ke mobil polisi pada saat kedua mobil melaju cepat,” kata Ade.


Ade mengatakan mobil bukan berhenti di jalan tol, melainkan di luar jalan tol di Karawang.


“Bayangkan, Refly bahkan tidak tahu data sepenting itu. Bahwa mobil FPI dan polisi sempat keluar dari jalan tol, bertempur dan baru belakangan masuk kembali ke jalan tol,” sindir Ade.


“Jadi, memang ada persoalan serius dengan Refly. Kebencian membuat dia gelap mata. Dia berusaha mengadu domba dengan cara yang menyesatkan dan bodoh,” tandas Ade. [Democrazy/pojok]

Penulis blog