DEMOCRAZY.ID - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menceritakan pengalamannya di saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI. Di saat PDIP masih menjadi partai oposisi pemerintah, ia mengaku pernah mendapati seorang perwira aktif yang menulis artikel di koran. Perwira tersebut menggunakan media koran sebagai alat untuk mengritik SBY. Lantas, Budiman Sudjatmiko pun membela SBY dengan mengecam keras aksi perwira tersebut. Pasalnya, SBY mengemban amanah sebagai Presiden RI sekaligus Panglima Tertinggi TNI. “Karena itulah ketika SBY jadi Presiden dan partaiku PDI Perjuangan jadi oposisi, saat ada perwira aktif menulis artikel di koran mengritik SBY yang adalah Panglima Tertinggi TNI, saya mengecamnya,” cuitnya, Minggu, 10 Oktober 2021. Menurutnya, kritikan seorang perwira aktif kepada Panglima Tertinggi TNI dapat merusak tatanan demokrasi dan hirarki kemiliteran. “Itu merusak tatanan demokrasi dan hirarki kemiliteran,” ungkap Budiman Sudja
Saat SBY Jadi Presiden, Budiman Sudjatmiko Mengaku Pernah Bela SBY dari Kritikan Perwira
Oktober 10, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menceritakan pengalamannya di saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI. Di saat PDIP masih menjadi partai oposisi pemerintah, ia mengaku pernah mendapati seorang perwira aktif yang menulis artikel di koran. Perwira tersebut menggunakan media koran sebagai alat untuk mengritik SBY. Lantas, Budiman Sudjatmiko pun membela SBY dengan mengecam keras aksi perwira tersebut. Pasalnya, SBY mengemban amanah sebagai Presiden RI sekaligus Panglima Tertinggi TNI. “Karena itulah ketika SBY jadi Presiden dan partaiku PDI Perjuangan jadi oposisi, saat ada perwira aktif menulis artikel di koran mengritik SBY yang adalah Panglima Tertinggi TNI, saya mengecamnya,” cuitnya, Minggu, 10 Oktober 2021. Menurutnya, kritikan seorang perwira aktif kepada Panglima Tertinggi TNI dapat merusak tatanan demokrasi dan hirarki kemiliteran. “Itu merusak tatanan demokrasi dan hirarki kemiliteran,” ungkap Budiman Sudja