AGAMA POLITIK

Neno Warisman Singgung Pengalihan Isu di Balik Heboh Menag Yaqut

DEMOCRAZY.ID
Oktober 25, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Neno Warisman Singgung Pengalihan Isu di Balik Heboh Menag Yaqut

Neno Warisman Singgung Pengalihan Isu di Balik Heboh Menag Yaqut

DEMOCRAZY.ID - Aktivis 212 Neno Warisman ikut mengomentari hebohnya ungkapan Menag Gus Yaqut soal Kemenag sebagai hadiah negara untuk NU. 


Dia pun coba menganalisa lewat sejumlah quote yang disampaikan sejumlah pihak terkait ucapan Menag itu.


Salah satunya lewat ungkapan pengamat sosial-ekonomi dan keagamaan Anwar Abbas yang meminta agar Kemenag lebih baik dibubarkan saja jika konteks Menag Gus Yaqut benar adanya. 


Kata Neno Warisman, walau dia terbukti salah, entah ini disengaja atau tidak, namun dia menyoroti keheranannya mengapa belakangan kasus ini menjadi geger.


Dia lantas menyinggung isu lain yang seolah ditutupi, seperti kasus penganiayaan berat atas meninggalnya 6 laskar FPI beberapa waktu lalu.


“Sebenarnya apa ini disengaja, enggak tau juga, apa memang harus selalu ramai, sebab dalam gaduh orang jadi kehilangan perhatian yang harusnya diperhatikan. Seperti mungkin kasus-kasus 6 laskar, kasus terhadap penganiayaan berat, pelanggaran HAM berat. Dan juga tentu saja HRS yang masih saja jadi PR,” katanya dikutip saluran Youtube Neno Warisman, Senin 25 Oktober 2021.


Lebih lanjut, Neno Warisman lalu menyoroti bahwa kasus ini sebenarnya sudah agak lama, di mana ungkapan Menag sudah dilakukan pada hari Rabu lalu. 


Namun baru sekarang kasus ini mendapat perhatian penuh dari publik.


“Tapi ini kan kasus sudah agak lama. Kalau bicara kasus, kan Rabu, tapi sekarang baru bermunculan komentar-komentar, termasuk respons dari publik,” katanya.


Neno Warisman Sebut Menag salah


Pada kesempatan itu, Neno Warisman lantas menyinggung bagaimana sikap Menag Gus Yaqut yang dianggap keliru dalam membuat pernyataan. 


Di mana, Kemenag, disebut Gus Yaqut adalah hadiah negara buat NU karena kiprahnya.


Bagi Neno, jika dilihat dari sudut pandang apapun, apa yang disampaikan Menag tentu salah.


“Lalu aakah memang seseorang itu dipilih untuk menduduki jabatan menteri itu apakah karena cawan kapasitasnya? Mestinya memang ada. Sebab Kemenag bukan hanya untuk satu golongan saja, itulah yang membuat akal sehat kita berontak.”


“Terus yang lainnya dianggap apa, numpang? Kos? Wajar yang lainnya kecewa kalau Menag sebut Kemenag sebagai hadiah negara.


Andaipun disebutkan peran NU soal penghapusan 7 kata di Piagam Jakarta, Neno lantas kembali tertarik menyoroti sikap Menag. Menurut dia, itu tidak tepat. Apalagu NU dan Muhammadiyah asalnya adalah satu guru yang kemudian menjadi dua ormas terbesar di RI.


“Dalam sebuah hidup berbangsa, dengan agama yang banyak tentu negara bukan hanya mempersembahkan untuk satu golongan saja. Itu saja enggak logis. Sebab negara itu ya harus memberi dan mengayomi semuanya,” katanya. [Democrazy/hops]

Penulis blog