DEMOCRAZY.ID - Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut keberagaman adalah kekuatan bangsa Indonesia. Di masa penjajahan dulu, keberagaman menjadi kekuatan untuk melawan penjajah. Hal itu diungkapkan Gus Yaqut dalam Pencanangan Desa Sadar Kerukunan & Launching Pojok Wakaf Uang Digital di Pendopo Manggala Parasamya II Kompleks Perkantoran Pemkab Bantul, Rabu (29/9). "Saya selalu katakan Indonesia ini dibangun atas dasar pluralisme, kesepakatan atas pluralisme. Indonesia ini tidak mungkin berdiri jika tidak ada umat Islam. Tidak ada Indonesia jika tidak ada umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan bahkan agama-agama lokal," kata Gus Yaqut. Gus Yaqut menegaskan tidak ada satu orang atau satu kelompok pun yang boleh mengeklaim dirinya paling memiliki Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah milik semua warga yang harus dijaga bersama-sama. "Apa pun agamanya tidak boleh ada yang mengeklaim mereka yang paling berhak atas negeri ini," tegasnya. Keberagaman ini
DEMOCRAZY.ID - Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut keberagaman adalah kekuatan bangsa Indonesia. Di masa penjajahan dulu, keberagaman menjadi kekuatan untuk melawan penjajah. Hal itu diungkapkan Gus Yaqut dalam Pencanangan Desa Sadar Kerukunan & Launching Pojok Wakaf Uang Digital di Pendopo Manggala Parasamya II Kompleks Perkantoran Pemkab Bantul, Rabu (29/9). "Saya selalu katakan Indonesia ini dibangun atas dasar pluralisme, kesepakatan atas pluralisme. Indonesia ini tidak mungkin berdiri jika tidak ada umat Islam. Tidak ada Indonesia jika tidak ada umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan bahkan agama-agama lokal," kata Gus Yaqut. Gus Yaqut menegaskan tidak ada satu orang atau satu kelompok pun yang boleh mengeklaim dirinya paling memiliki Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah milik semua warga yang harus dijaga bersama-sama. "Apa pun agamanya tidak boleh ada yang mengeklaim mereka yang paling berhak atas negeri ini," tegasnya. Keberagaman ini