HUKUM KRIMINAL POLITIK

Demokrasi Era Jokowi Menurun, YLBHI: Wajar, Hampir 4000 Orang Ditangkap Sewenang-wenang!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
POLITIK
Demokrasi Era Jokowi Menurun, YLBHI: Wajar, Hampir 4000 Orang Ditangkap Sewenang-wenang!

Demokrasi Era Jokowi Menurun, YLBHI: Wajar, Hampir 4000 Orang Ditangkap Sewenang-wenang!

DEMOCRAZY.ID - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati mengatakan ketidakpuasan masyarakat terhadap demokrasi meningkat akibat banyak penangkapan pada pedemo dan aktivis.


Ketidakpuasan terhadap demokrasi di Indonesia disebut meningkat menurut survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada September 2021. 


Ketidakpuasan terhadap demokrasi awalnya berada di angka 32,1 persen pada April 2021 dan naik menjadi 44,1 persen.


"Kenapa tadi demokrasi turun, ya karena ada penangkapan sewenang-wenang, yang tercatat YLBHI pada 2019 saja ada 1.144 orang ditangkap sewenang-wenang dan meningkat pada 2020 ada 3.539," kata Asfinawati dalam webinar, Minggu (26/9).


Asfinawati juga menyinggung data Polri yang menyebut ada 5.918 orang ditangkap saat demo Omnibus Law UU Ciptaker. 


Dari jumlah itu, 87 orang ditangkap dan sekitar 5.831 orang dilepaskan.


"Langkah melepaskan itu seakan-akan baik, tapi dari segi hukum dan demokrasi enggak boleh, karena penangkapan hanya untuk kepentingan perkara pidana. Kalau enggak ada perkara pidana ya enggak boleh ditangkap," ucapnya.


Dia kemudian menyinggung data YLBHI pada 2020-2021 sebanyak 1.265 orang yang tak bisa mendapat akses bantuan hukum oleh LBH dan YLBHI karena dihalangi oleh petugas kepolisian. 


Dari jumlah itu, mayoritas adalah anak muda, anak kuliah, yang menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan atau kritik melalui media sosial.


Menurut Asfinawati, tak mengherankan bila tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Joko Widodo disebut kecil pada generasi Z atau kalangan mahasiswa.


"Saya enggak heran kalau dalam survei, kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi lebih rendah di kalangan orang muda, ya karena itu tadi," tuturnya.


Demokrasi Menurun


Merujuk survei Indikator Politik Indonesia (IPI), sebanyak 44,1 persen responden tidak puas pada pelaksanaan demokrasi di Indonesia.


"Kita mengukur berkaitan dengan democratic satisfaction, jadi seberapa jauh masyarakat yang menjadi responden menilai pelaksanaan demokrasi apakah puas atau tidak puas," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi dalam webinar, Minggu (26/9).


Berdasarkan survei tersebut, ketidakpuasan terhadap demokrasi terlihat mengalami tren meningkat pada April 2021. 


Awalnya ketidakpuasan terhadap demokrasi berada di angka 32,1 persen, dan naik berdasarkan survei September ini menjadi 44,1 persen.


Sementara responden yang mengaku puas dengan kinerja demokrasi di Indonesia terlihat menurun, dari data April 2021 di angka 60,7 persen menjadi 47,6 persen.


Survei nasional IPI dilakukan pada September 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. 


Survei dilakukan secara acak dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. [Democrazy/cnn]

Penulis blog