HEALTH PERISTIWA

Data Bocor! Terungkap Bahwa AS Telah Danai Penelitian Virus Corona di Wuhan Sejak 2014 Silam

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
PERISTIWA
Data Bocor! Terungkap Bahwa AS Telah Danai Penelitian Virus Corona di Wuhan Sejak 2014 Silam

Data Bocor! Terungkap Bahwa AS Telah Danai Penelitian Virus Corona di Wuhan Sejak 2014 Silam

DEMOCRAZY.ID - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat yang dilaporkan telah mendanai penelitian tentang virus Corona pada kelelawar di Laboratorium Virologi Wuhan, China sejak 2014 silam.


Keterlibatan AS terungkap dalam dokumen bocor yang diperoleh oleh The Intercept dan menurut media tersebut, keterlibatan AS rupanya dilakukan jauh sebelum pandemi terjadi.


Adapun dokumen setebal 900 halaman itu baru diterbitkan pada Selasa lalu, 7 September 2021.


Menurut dokumen tersebut, dana disalurkan melalui lembaga nirlaba Eco Health Alliance, sebuah organisasi kesehatan di Amerika Serikat, yang menggunakan uang federal untuk mendanai penelitian virus Corona kelelawar di laboratoriumChina.


Eco Health Alliance, menurut dokumen itu, memberi hibah dengan jumlah US$3,1 juta termasuk US$ 599.000 ke Institut Virologi Wuhan selama 2014-2019.


Hibah tersebut juga sempat diperpanjang pada 2019, tetapi dihentikan oleh Donald Trump pada April 2020.


Sebelum pandemi, banyak ilmuwan khawatir tentang potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen tersebut dan proposal hibah mengakui bahwa proyek ini berbahaya.


“Pekerjaan lapangan melibatkan risiko tertinggi terpapar SARS atau CoV lainnya, saat bekerja di gua dengan kepadatan kelelawar yang tinggi di atas kepala dan potensi debu tinja untuk terhirup,” tulis dokumen itu.


Dokumen-dokumen itu dirilis berkaitan dengan litigasi Undang-Undang Kebebasan Informasi yang sedang berlangsung oleh The Intercept terhadap National Institutes of Health dan Intercept mengunggah dokumen lengkap dan tersedia untuk umum.


“Ini adalah peta jalan menuju penelitian berisiko tinggi yang dapat menyebabkan pandemi saat ini,” ujar Gary Ruskin, direktur eksekutif Hak Untuk Tahu A.S., sebuah kelompok yang telah menyelidiki asal-usul Covid-19.


Salah satu proposal hibah yang berjudul ‘Memahami Risiko Munculnya VirusCorona Kelelawar’ menguraikan upaya Presiden EcoHealth Alliance Peter Daszak untuk menyaring ribuan sampel kelelawar untuk virus corona baru.


Penelitian tersebut juga diinformasikan melibatkan orang-orang yang bekerja dengan hewan hidup.


Dokumen-dokumen itu berisi beberapa detail penting tentang penelitian di Wuhan, termasuk fakta bahwa pekerjaan eksperimental utama dengan tikus manusia dilakukan di laboratorium tingkat 3 keamanan hayati di Pusat Percobaan Hewan Universitas Wuhan, dan bukan di Institut Virologi Wuhan, seperti sebelumnya.


Dokumen tersebut juga menimbulkan pertanyaan tambahan tentang teori bahwa pandemi kemungkinan disebabkan karena kecelakaan di laboratorium.Namun, hal itu dibantah oleh Daszak.


Alina Chan, seorang ahli biologi molekuler di Broad Institute, mengatakan dokumen tersebut menunjukkan bahwa Eco Health Alliance sebenarnya tahu ada potensi kebocoran di laboratorium.


“Apakah EcoHealth memiliki catatan itu? Jika tidak, bagaimana mengesampingkan kecelakaan terkait penelitian?”


Menurut ahli ahli biologi molekuler di Rutgers University, Richard Ebright, dokumen berisi informasi penting tentang penelitian yang dilakukan di Wuhan,termasuk tentang membuat virus baru.


Dokumen tersebut menjelaskan dua jenis virus Corona baru dapat menginfeksi tikus yang sudah direkayasa agar memiliki reseptor manusia.


Beredarnya dokumen itu membuat Senator Amerika Serikat, Rand Paul,menuduh pakar kesehatan Anthony Fauci telah berbohong.


Sebelumnya, Fauci sendiri membantah keterlibatan Institut Kesehatan Nasional AS tidak mendanai penelitian virus Corona di Wuhan. [Democrazy/trk]

Penulis blog