KRIMINAL PERISTIWA

BIN Ternyata Sudah Diperingatkan Sejak Juli Tapi Gak Mau Dengerin, Akhirnya Kena Bobol Peretas China

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
BIN Ternyata Sudah Diperingatkan Sejak Juli Tapi Gak Mau Dengerin, Akhirnya Kena Bobol Peretas China

BIN Ternyata Sudah Diperingatkan Sejak Juli Tapi Gak Mau Dengerin, Akhirnya Kena Bobol Peretas China

DEMOCRAZY.ID - Baru-baru ini heboh kabar soal peretas alias hacker China yang berhasil menembus jaringan internal sepuluh kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).


Penyusupan ini ditemukan oleh Insikt Group, divisi penelitian ancaman Recorded Future. 


Mereka mengaitkan hal ini dengan Mustang Panda, peretas China yang dikenal dengan spionase siber yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.


Peneliti Insikt Group pertama kali menemukan kampanye spionase ini pada bulan April 2021, ketika mereka mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, yang dioperasikan oleh grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia.


Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali hingga ke bulan Maret 2021. 


Namun titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas.


Melansir laman The Record Media, Senin 13 September 2021, peneliti Insikt Group sebenarnya telah memberitahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni 2021 lalu dan kemudian lagi pada Juli di tahun yang sama. 


Namun, tidak ada pejabat pemerintahan Indonesia yang kemudian memberikan umpan balik terhadap laporan tersebut.


BIN, yang merupakan target paling sensitif dalam kampanye spionase tersebut, juga tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus lalu.


Seorang sumber mengatakan kepada The Record pada bulan lalu bahwa pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang terinfeksi.


Namun beberapa hari kemudian, peneliti Insikt mengonfirmasi bahwa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.


Dilaporkan, bagian dari kampanye spionase China yang meluas ini datang ketika kedua negara telah membangun kembali hubungan diplomatik yang erat setelah hampir mencapai konflik bersenjata beberapa tahun sebelumnya, terutama karena sengketa wilayah laut.


Saat ini sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, China telah bergabung dengan provinsi-provinsi di Indonesia selama dua tahun terakhir untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dan implementasi lebih lanjut kebijakan Belt and Road Initiative, sebuah inisiatif kebijakan luar negeri China untuk berinvestasi di negara-negara tetangga dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian perdagangan yang langgeng.


Tetapi investasi ini tidak selalu disambut baik, dengan beberapa melihatnya sebagai kuda Troya bagi ekonomi negara-negara yang menjalin perjanjian tersebut. 


Sejak 2013, ketika China mengumumkan kebijakan Belt and Road Initiative mereka, kelompok spionase siber sering menargetkan negara-negara di mana China berencana untuk berinvestasi sebagai bagian dari proyek ini. [Democrazy/rnj]

Penulis blog