PERISTIWA POLITIK

Geram Merah Putih Dilarang Berkibar di PIK, Purnawirawan TNI AD: Dada Saya Mendidih!

DEMOCRAZY.ID
Agustus 18, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Geram Merah Putih Dilarang Berkibar di PIK, Purnawirawan TNI AD: Dada Saya Mendidih!

Geram Merah Putih Dilarang Berkibar di PIK, Purnawirawan TNI AD: Dada Saya Mendidih!

DEMOCRAZY.ID - Belakangan kabar viral datang dari wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK). Di mana, puluhan aparat keamanan melibatkan Satpol PP dan aparat 


Polisi turun melarang dan membubarkan aksi ormas yang hendak mengibarkan bendera merah putih sepanjang 21 meter di PIK, Selasa 17 Agustus 2021.


Pengibaran bendera sendiri dimaksudkan oleh LSM untuk membuktikan bahwa PIK tidak dikuasai asing, seperti yang ditigmakan masyarakat selama ini.


Kasus ini kemudian menjadi perhatian banyak orang, termasuk seorang Purnawirawan TNI AD yang langsung menulis opini di media oposisi Forum News Network (FNN). 


Penulis dengan akun Sugengwaras itu mengaku jengkel bukan kepalang atas pelarangan pengibaran bendera merah putih di PIK.


“Sebagai mantan Prajurit, dada saya terasa mendidih melihat kejadian ini, begitu mudahnya, begitu hinanya bangsa dan simbol negara ini dipermainkan oleh konspirasi (kerjasama kejahatan negara),” tulisnya, Rabu 18 Agustus 2021.


Dia menduga, kejadian penghalauan atau larangan terhadap rencana pembentangan bendera Merah Putih di jembatan PIK hanya sekadar permintaan pihak asing yang selama ini menguasai wilayah tersebut.


Di mana, ada peran pejabat kepolisian dan sejenis untuk sekadar menambah keakraban dan kesejahteraannya.


Dan memang jika melihat fakta, kata dia, sederet perumahan di PIK memang telah dihuni oleh keturunan asing, termasuk warga China, lantaran sengaja dibuat harga yang tidak akan terjangkau untuk dibeli orang pribumi kebanyakan.


“Saya berharap, bangsaku bangun! Bangkit dan bangkit kembali, dengan cara cara yang elegan, yang berani dan bertanggung jawab, untuk menyelamatkan NKRI. Yakinlah, TNI POLRI tahu mana yang salah dan benar, mana yang tepat dan tidak tepat untuk kepentingan negara,” katanya lagi. [Democrazy/pks]

Penulis blog