POLITIK

Alasan Mengejutkan Farhat Abbas Tunjuk Dokter Lois Jadi Sekjen Partai Pandai

DEMOCRAZY.ID
Agustus 11, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Alasan Mengejutkan Farhat Abbas Tunjuk Dokter Lois Jadi Sekjen Partai Pandai

Alasan Mengejutkan Farhat Abbas Tunjuk Dokter Lois Jadi Sekjen Partai Pandai

DEMOCRAZY.ID - Pengacara Farhat Abbas mendirikan Partai Politik bernama Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai). 


Farhan pun menduduki posisi sebagai Ketua Umum dari Partai Pandai dan beberapa nama lainnya pun turut bergabung.


Farhat mengatakan, dalam kepengurusan Partai Pandai dirinya menggandeng Dokter Lois Owien sebagai sekretaris jenderal, kemudian Elza Syarief sebagai Wakil Ketua Umum dan beberapa tokoh lainnya.


"Saya sebagai ketua umum, sekjen kita ini dokter Lois. Ibu Elza Syarief wakil ketua umum. Bendahara umumnya Bu Megi. Kita karena menyangkut partai perwakilan daerah, itu wakil ketua umum sebanyak jumlah provinsi. Masing-masing provinsi mengutus satu wakil ketua umum," kata Farhat kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).


Ia memaparkan alasan dirinya menggandeng dokter Lois Owien lantaran dia adalah seorang perempuan yang tangguh dan posisinya sekarang ini sedang terzalimi. 


Maka dari itu diharapkan Dokter Lois Owien bisa memberikan pengaruh terhadap Partai Pandai.


"Dia kan sosok pejuang wanita yang saat ini lagi terzalimi. Dia mengetahui risiko banyaknya obat bisa mengakibatkan racun. Di luar dari kematian bunuh diri, kematian itu kesalahan atau keracunan obat salah tindakan medis," jelas Farhat.


Dijelaskannya Partai Pandai didirikan pada Oktober 2020. 


Setelah itu Farhat pun terus mengajak orang untuk bergabung menjadi kader dan membesarkan bersama partai Pandai.


Farhat menuturkan, Partai Pandai hadir untuk meyakinkan masyarakat bisa memilih partai baru tersebut. 


Hal ini dikarenakan sudah banyak partai politik yang sudah tidak berpihak ke rakyat.


"Kita coba mengumpulkan kawan-kawan dengan misi 'Berserikat Menuju Indonesia Berdaulat'. Berserikatnya itu bersama, sejahtera, mandiri, berkeadilan, dan berketuhanan. Karena keberadaan partai-partai lama ini kan sudah sulit dikontrol, khususnya partai omnibus law yang kita lihat bukan hanya mewakili rakyat, tapi mewakili keterwakilan penguasa," jelas dia. [Democrazy/mgn]

Penulis blog