POLITIK

Rachmawati Sebut Megawati Telah 'Merusak' Kesepakatan Keluarga: Dia Tak Pernah Berani Ketemu Saya!

DEMOCRAZY.ID
Juli 03, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Rachmawati Sebut Megawati Telah 'Merusak' Kesepakatan Keluarga: Dia Tak Pernah Berani Ketemu Saya!

Rachmawati-Sebut-Megawati-Telah-Merusak-Kesepakatan-Keluarga-Dia-Tak-Pernah-Berani-Ketemu-Saya

DEMOCRAZY.ID - Politisi Gerindra Rachmawati Soekarnoputri yang kerap berseteru dengan Megawati Soekarnoputri meninggal dunia karena covid-19. 


Dia meninggal setelah sempat dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto. 


Semasa hidup, Rachmawati dikenal selalu ribut dengan kakaknya Megawati Soekarnoputri.


Rachmawati kesal bukan main karena menganggap Megawati merupakan orang yang merusak kesepakatan keluarga. 


Maka itu, dia sampai bilang Mega sampai-sampai tak berani bertemu dengannya.


Dalam sebuah kesempatan wawancara, Rachmawati pernah mengatakan kalau sudah sejak lama dia tak bertemu dengan kakaknya. 


Di wawancara yang dilakukan pada 2016 lalu itu, dia mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya pada 2013 silam, ketika suami Megawati, Taufik Kiemas meninggal dunia.


Rachmawati ketika itu memilih datang melayat. 


“Saya sudah lama enggak ketemu dia (Mega). Terakhir saat berbela sungkawa waktu suaminya Taufik Kiemas meninggal dan Megawati tidak pernah berani bertemu dengan saya,” kata Rachmawati.


Megawati selama ini juga nampak ‘cuek bebek’ dengan serangan bertubi yang kerap dilakukan Rachmawati padanya. 


Mega nyaris tak pernah keluarkan pernyataan tentang sepak terjang adiknya itu. Baik itu pernyataan agresif maupun bantahan.


Sehingga cerita sejauh ini masih diisi oleh versinya Rachmawati saja, bahwa Mega telah merusak kesepakatan keluarga. 


Taufik Kiemas, suami Mega, suatu ketika pernah mengomentari sepak terjang Rachma. 


Namun itu pun komentar yang pendek dan cenderung tidak mau ambil pusing.


“Kita tidak perlu mencampuri dapur orang lain,” singkat Taufik Kiemas semasa hidup disitat Tirto.


Apa yang Dilanggar Megawati sampai Rachmawati Murka?


Meski sama-sama membawa nama Sukarno, Rachmawati menyatakan kalau Megawati tak pernah mewarisi ideologi Sukarno.


“Ada anak biologis dan anak ideologis. Mega memang anak biologis tapi bukan anak ideologis. (Kalau Megawati) anak ideologis dia akan bawa pikiran-pikiran bapaknya. Tidak mungkin seperti sekarang ini,” kata Rachmawati 2016 silam.


Rachmawati selalu menganggap Megawati tidak peduli dengan ajaran bapaknya. 


“Ini hanya simbol-simbol, pakai gambar Sukarno dijual. Semua yang diimplementasikan bertentangan dengan pemikiran Sukarno kok,” ucap Rachmawati.


Adapun Megawati dianggap telah melanggar konsensus keluarga karena kesepakatan trah Sukarno bulat ketika itu untuk menjauhi dunia politik. 


Namun Megawati justru mendekatinya, dan memilih menerima pinangan dari Soerjadi untuk bergabung dengan PDI di 1987.


Berdasarkan riset Hadi Mustafa berjudul “Kepemimpinan Karismatik: Studi Tentang Kepemimpinan Politik Megawati Soekarnoputri Dalam PDIP,” trah Sukarno memiliki kesepakatan menjauhi dunia politik.


Penyebabnya, trah Soekarno begitu phobia atas kudeta yang menimpa ayah mereka. 


Alasan penguat lainnya ialah, saat itu tak ada satupun partai politik yang berlandaskan ideologi bentukan Sukarno, Marhaenisme. 


Kemungkinan untuk membuat partai atau terjun ke dalam politik hanya boleh dilakukan jika Soeharto sudah tumbang.


Kesepakatan tersebut disetujui dengan bulat, baik oleh seluruh keturunan Sukarno dari istri ke-3, Fatmawati, maupun keturunan dari istri-istri yang lain. 


Tapi konsensus itu dilanggar ketika Megawati menerima pinangan Soerjadi untuk bergabung dengan PDI bersama dengan Guntur Soekarnoputra, dan Guruh Soekarnoputra. [Democrazy/pgh]

Penulis blog