EKBIS

Kritik Maraknya Serbuan TKA China ke Indonesia, Sekjen Berkarya: Padahal Kan Tenaga Lokal Kita Melimpah, Jangan Sakiti Hati Rakyat Sendiri

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Kritik Maraknya Serbuan TKA China ke Indonesia, Sekjen Berkarya: Padahal Kan Tenaga Lokal Kita Melimpah, Jangan Sakiti Hati Rakyat Sendiri

Kritik Maraknya Serbuan TKA China ke Indonesia, Sekjen Berkarya: Padahal Kan Tenaga Lokal Kita Melimpah, Jangan Sakiti Hati Rakyat Sendiri

DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya dari kubu Muchdi PR, Badaruddin Andi Picunang angkat bicara soal maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk Indonesia disaat pemerintah menekan laju penularan virus corona melalui penerapan PPKM Daurat.


"Aturan TKA kita perlu dievaluasi, apalagi kondisi pendemi begini perlu ketegasan pemerintah," kata Andi, Selasa (6/7).


Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah menegaskan kepada Perusahaan Modal Asing atau PMA untuk membatasi penggunaan Tenaga Kerja Asing.


"Tenaga kerja lokal kita melimpah," tandas dia.


Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menilai kedatangan para TKA asal China tersebut sangat melukai hati masyarakat. 


Pasalnya, masyarakat Indonesia dibatasi mobilitasnya namun Warga Negara Asing (WNA) malah dibiarkan bahkan diperbolehkan masuk Indonesia.


"Ini menyakiti hati rakyat. Ketika duka menyelimuti, ketika semua diminta tidak mobilitas, ada yang merenggang," kata Mardani kepada redaksi.


Menurut anggota Komisi II DPR itu, pemerintah harusnya tidak tebang pilih terhadap semua pihak untuk mengindahkan kebijakan PPKM Darurat.


"Ini sensitif bagi masyarakat yang disiplin mengurangi mobilitas, di sisi lain ada pertunjukan TKA bisa melenggang masuk," kata dia.


Sebanyak 20 TKA asal China mendarat kali pertama di Bandara Soekarno-Hatta pada 25 Juni 2021 dan melanjutkan perjalanan ke Makassar menggunakan pesawat domestik.


Kepala Kantor Imigrasi Klas I Makassar, Agus Winarto menjelaskan TKA tersebut belum menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Mereka baru sebagas akan menjalani uji coba.


"Mereka adalah masa uji coba, uji coba, uji coba. Jadi uji coba, belum bekerja. Belum bekerja dan belum digaji juga," tekannya. [Democrazy/jdt]

Penulis blog