HEALTH POLITIK

Ini Alasan Golkar 'Tak Setuju' Usul Gedung DPR Jadi RS Darurat

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
POLITIK
Ini Alasan Golkar 'Tak Setuju' Usul Gedung DPR Jadi RS Darurat

Ini Alasan Golkar 'Tak Setuju' Usul Gedung DPR Jadi RS Darurat

DEMOCRAZY.ID - Fraksi Partai Demokrat DPR mengusulkan halaman dan gedung DPR dijadikan rumah sakit darurat COVID. 


Partai Golkar menegaskan DPR harus tetap bekerja di tengah pandemi.


"Menurut saya, DPR harus tetap menjalankan tugas kenegaraannya sebagai fungsi pengawasan, anggaran dan legislasi. Di tengah pandemi COVID-19 ini, justru DPR harus turut berkontribusi sesuai dengan tupoksinya terhadap penanganan COVID-19 dengan cara memastikan agar kinerja pemerintah lebih baik lagi dalam penanganan COVID-19," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, Jumat (9/7/2021).


Ace menyebut usulan Dmeokrat janganlah membuat kinerja DPR terganggu. 


DPR juga punya tugas dalam menangani pandemi dengan kerja-kerja di parlemen.


"Oleh karena itu, usulan itu jangan justru membuat kinerja DPR tidak dapat menjalankan tugas dan pokoknya," kata Ace.


Sebelumnya, anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, mengusulkan gedung MPR/DPR dijadikan rumah sakit darurat COVID-19. 


Usulan ini disebutnya bisa diambil jika rumah sakit sudah penuh dan pasien terlantar.


"Kalo memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid terlantar dan harus tunggu antri berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat. Untuk keselamatan rakyat, keselamatan dan kesembuhan pasien Covid. Ada pendapat lain?" kata Benny Harman di Twitter.


Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, menegaskan sikap Benny adalah sikap Fraksi Partai Demokrat. 


Dia berharap partai lain menyetujui usulan Demokrat menjadikan gedung DPR sebagai RS darurat COVID.


"Fraksi Partai Demokrat mempersilakan halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan COVID. DPP Partai Demokrat mendukung upaya ini. Mudah-mudahan partai lain juga setuju," kata Andi Arief. [Democrazy/dtk]

Penulis blog