POLITIK

Stafsus BUMN Sudah Cek ke Pertamina dan Pastikan Tak Ada Kartu Kredit Rp30 Miliar, Ahok Berbohong?

DEMOCRAZY.ID
Juni 17, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Stafsus BUMN Sudah Cek ke Pertamina dan Pastikan Tak Ada Kartu Kredit Rp30 Miliar, Ahok Berbohong?

Stafsus-BUMN-Sudah-Cek-ke-Pertamina-dan-Pastikan-Tak-Ada-Kartu-Kredit-Rp30-Miliar-Ahok-Berbohong

DEMOCRAZY.ID - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belakangan jadi sorotan usai secara blak-blakan menyatakan bakal hapus fasilitas kartu kredit di petinggi Pertamina. 


Ahok pun mengaku memiliki kartu kredit dengan limit puluhan miliar. 


Menanggapi kabar itu, pihak Menteri BUMN pastikan tak ada kartu kredit dengan limit Rp30 miliar di Pertamina.


Pernyataan itu diungkapkan oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga. 


Dia menegaskan sudah memeriksanya ke Pertamina dan tidak menemukan adanya kartu kredit dengan limit seperti yang diungkapkan oleh Ahok.


Bagi para pejabat di perusahaan plat merah, kata Arya, memang diberi fasilitas kartu kredit. 


Namun limitnya tidak sampai miliaran rupiah atau hanya sebesar Rp50 juta sampai dengan Rp100 juta.


Itu pun pemakaian diwajibkan untuk kepentingan perusahaan yang dinaunginya.


“Saya juga sudah cek ke Pertamina, menurut mereka tidak ada kartu kredit yang limitnya mencapai Rp30 miliar baik untuk direksi dan komisaris,” ujar Arya Sinulingga, pada Kamis, 17 Juni 2021.


Arya pun membeberkan secara gamblang tujuan dan fungsi dari fasilitas kartu kredit yang diberikan kepada para petinggi perusahaan BUMN tersebut.


Hal itu tak lain ialah untuk keperluan perusahaan agar para pegawai tidak menggunakan uang tunai dan juga bisa dikontrol serta transparan.


“Mereka juga mengatakan pemakaian kartu kredit untuk keperluan perusahaan supaya tidak memakai uang tunai dan lebih dapat dikontrol dan transparan. Itu dari hasil pantauan kami di beberapa perusahaan BUMN,” terang Arya.


Pihaknya pun dengan tegas mengatakan, pemakaian kartu kredit tidak bisa dipakai untuk keperluan pribadi. Jadi penggunaannya sendiri sebenarnya diawasi dengan sangat ketat.


“Saya sudah cek di beberapa BUMN, memang ada fasilitas kartu kredit tapi untuk keperluan perusahaan bukan untuk keperluan pribadi. Kalau untuk keperluan pribadi tidak boleh,” imbuhnya.


Elite Telkom Ungkap Kejanggalan Kartu Kredit Ahok dari Pertamina


Sementara itu, Komut PT Telkom (Persero) Tbk, Bambang Brodjonegoro menilai kartu kredit Ahok dari Pertamina yang limitnya mencapai Rp30 miliar itu tidak masuk akal.


Bambang mengatakan, sebagai petinggi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dia juga mendapatkan fasilitas yang sama, yakni berupa kartu kredit.


Kendati demikian, dia mengaku tak mengetahui lebih lanjut terkait limit kartu kreditnya mencapai Rp30 miliar.


Menurut pandangan pribadinya, Bambang mengatakan kartu kredit dengan limit sefantastis itu tampaknya tak masuk akal.


“Infonya ada fasilitas kartu kredit, tapi saya belum terinfo mekanisme dan limitnya. Limit Rp30 miliar untuk komisaris utama tampaknya tidak masuk akal,” kata Bambang, Kamis 17 Juni 2021.


Ketika ditanya soal rencana penghapusan fasilitas kartu kredit, Bambang mengaku bakal segera membahas terlebih dahulu dengan jajaran komisaris lainnya.


Pihaknya menjelaskan, sebenarnya tidak masalah fasilitas kartu kredit dihapus apabila tidak memberikan manfaat kepada perusahaan.


“Saya harus review (kaji) dulu dengan semua komisaris. Kalau memang tidak terlalu bermanfaat, bisa saja dihapus,” imbuhnya.


Untuk diketahui, Ahok berencana menghapus fasilitas kartu kredit yang diterima para petinggi Pertamina, mulai dari dewan direksi, komisaris, hingga manajer perusahaan.


Dia berdalih, penghapusan fasilitas tersebut dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan.


Ahok pun membeberkan limit atau batas maksimal nominal transaksi kartu kreditnya cukup fantastis, yakni senilai Rp 30 miliar. [Democrazy/hps]

Penulis blog