EKBIS

Industri Strategis Indonesia Jadi Serbuan TKA, Opung Luhut: Bagaimanapun Kita Tetap Tidak Boleh Marah

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Industri Strategis Indonesia Jadi Serbuan TKA, Opung Luhut: Bagaimanapun Kita Tetap Tidak Boleh Marah

Industri-Strategis-Indonesia-Jadi-Serbuan-TKA-Opung-Luhut-Bagaimanapun-Kita-Tetap-Tidak-Boleh-Marah

DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, digunakannya tenaga kerja asing (TKA) dalam industri strategis di Indonesia sebaiknya bisa disikapi dengan tepat.


Hal itu diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, Selasa, 22 Juni 2021.


PT IWIP merupakan industri pengolahan (smelter) nikel. Dalam proses produksinya, PT IWIP turut mempekerjakan TKA.


Hal itu pernah disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pada bulan Februari 2021.


Meski begitu, Bahlil Lahadalia mengatakan, penggunaan TKA tersebut berjalan sesuai aturan dengan jumlah TKA tidak lebih dari 2.500 orang dari total 25.000 pekerja.


Dalam kunjungan ke PT IWIP kemarin, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan yang terpenting dari adanya TKA adalah proses pembelajaran teknologi untuk pekerja-pekerja lokal.


"Kita gak boleh marah (dengan masuknya TKA) karena gak dapat tempat, karena bagaimana juga teknologinya kita harus belajar juga," sebut Luhut Binsar Pandjaitan pada 22 Juni 2021.


Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan, saat ini sudah ada pekerja-pekerja lokal yang dipekerjakan PT IWIP di bagian-bagian strategis.


"Seperti kita lihat tadi di room control sudah banyak anak-anak kita. Ada yang dari jurusan matematika, pariwisata, dan macam-macam," sebutnya.


Luhut Binsar Pandjaitan meminta investor PT IWIP membangun sekolah dan politeknik untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan warga sekitar.


"Jadi semua industri strategis seperti ini harus ada Poltek yang khusus menampung anak-anak di sekitar pabrik agar suatu ketika bisa menggantikan pegawai-pegawai asing di pabrik ini," sebutnya.


"Saya minta IWIP membantu tingkatkan kualitas pendidikan di sini seperti di Morowali," ucap Luhut menambahkan. [Democrazy/pkr]

Penulis blog