POLITIK

Suaminya Tak Lolos TWK KPK, Sang Istri: Beliau Sangat Cinta Pekerjaannya, Saya Kaget Saat Tahu Dipecat

DEMOCRAZY.ID
Mei 28, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Suaminya Tak Lolos TWK KPK, Sang Istri: Beliau Sangat Cinta Pekerjaannya, Saya Kaget Saat Tahu Dipecat

Suaminya-Tak-Lolos-TWK-KPK-Sang-Istri-Beliau-Sangat-Cinta-Pekerjaannya-Saya-Kaget-Saat-Tahu-Dipecat

DEMOCRAZY.ID - Seorang istri dari salah satu 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan (TWK) buka suara melalui sebuah video. 

Dia menceritakan bahwa suaminya yang pegawai KPK itu sangat cinta dengan pekerjaannya, begitu pun NKRI.


"Perkenalkan saya adalah seorang istri dari pegawai KPK yang merupakan 1 dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tes wawasan kebangsaan. Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang suami saya dan cintanya pada pekerjaan dan NKRI," katanya dalam sebuah video, Jumat (28/5/2021).


Dia menceritakan bahwa suaminya sudah bekerja selama 8 tahun di lembaga anti-rasuah itu. 


Dia juga cerita bahwa suaminya sering kali pulang larut malam karena saking cintanya dengan pekerjaannya.


"8 tahun sudah suami saya bekerja di KPK, 8 tahun pula waktunya beliau habiskan untuk mengabdi pada negeri ini. 


Sering kali suami saya pulang larut malam, bahkan harus bermalam di kantor demi pekerjaannya. Setiap weekend pun terkadang beliau habiskan untuk pekerjaannya," ujarnya.


"Tak hanya itu saja, selepas pulang kerja waktu santai untuk saya dan anak-anak, karena waktu beliau habiskan duduk di depan laptop untuk kerjanya dan beliau habiskan sampai larut malam. Segitu cintanya beliau dengan pekerjaannya," sambungnya.


Lalu, dirinya pun sempat kaget dengan pemberitahuan bahwa suaminya masuk dalam daftar 75 pegawai yang dinonaktifkan sebagai pegawai KPK. 


Pasalnya, wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengira TWK hanyalah sebuah formalitas.


"Puncaknya ketika suami saya bercerita bahwa beliau masuk ke daftar 75 orang yang tidak memenuhi syarat. Sempat kaget sih, yang pasti pun saya bertanya-tanya. Karena di awal kami berpikir tes wawasan kebangsaan ini hanya formalitas saja untuk beralih dari pegawai KPK menjadi ASN," katanya.


"Kalau dibilang tidak cinta NKRI, suami saya tidak pernah absen di setiap tahunnya, dari upacara hari besar kenegaraan, 17 Agustus misalnya, beliau izin ke kantor untuk mengikuti upacara bahkan saat pandemi tetap antusias dan semangat mengikuti upacara bendera sampai ketika penurunan bendera," imbuhnya.


Lebih lanjut, dia memastikan bahwa suaminya itu memang benar-benar cinta kepada NKRI, begitupun 74 pegawai lainnya. 


Dia juga memastikan bahwa suaminya tidak pernah ikut organisasi apapun dan bahkan jarang memiliki waktu untuk keluarganya.


"Sebegitu cintanya beliau pada NKRI, saya yakin semangat dan antusias juga dimiliki oleh 75 pegawai yang TMS (tidak memenuhi syarat), dan seluruh pegawai KPK," katanya.


"Kalau misal dibilang radikal, suami saya tidak pernah ikut organisasi. Waktunya ke kantor saja rasanya tidak cukup untuk urus kerjaannya, bahkan menyisakan sedikit waktu untuk keluarganya," tambahnya.


Lebih lanjut, dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menindaklanjuti polemik ini. 


Dia juga sempat memberikan semangat terhadap 75 pegawai KPK yang merasa tertindas oleh keputusan tersebut.


"Harapan saya untuk negara yang sangat saya cintai ini khususnya kepada pak Presiden Jokowi yang saya hormati dan bijaksana menyikapi permasalahan tes wawasan kebangsaan ini. 75 orang ini memiliki semangat yang sama memberikan seluruh jiwa raganya untuk melakukan pemberantasan korupsi di negeri ini," ujarnya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog