AGAMA POLITIK

Pidato Kontroversial Bipang Ambawang, PDIP: Pak Jokowi Seorang Muslim yang Baik, Pernah Umrah!

DEMOCRAZY.ID
Mei 10, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Pidato Kontroversial Bipang Ambawang, PDIP: Pak Jokowi Seorang Muslim yang Baik, Pernah Umrah!

Pidato-Kontroversial-Bipang-Ambawang-PDIP-Pak-Jokowi-Seorang-Muslim-yang-Baik

DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah ikut angkat bicara terkait ajakan Presiden Jokowi membeli makanan khas Kalimantan Barat, Bipang Ambawang.

Menurutnya, jika pernyataan Jokowi disimak secara keseluruhan, itu adalah bentuk kepedulian kepala negara untuk mempromosikan produk lokal Indonesia.


Pernyataan itu juga disampaikan Jokowi bagi seluruh masyarakat Indonesia yang beragam.


“Yang terdiri atas berbagai agama, suku, golongan, yang tersebar di berbagai provinsi, kabupaten, juga kota-kota yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya kepada wartawan, Senin (10/5/2021).


Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menilai, Presiden Jokowi tak secara khusus hanya mempromosikan Bipang Ambawang saja.


Sebab, Jokowi juga menyebut kuliner bangsa sendiri secara acak.


Seperti gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, dan lainnya yang bisa dipesan secara online.


“Kita belum tahu persis apa itu makanan Bipang Ambawang. Ada yang menyebut babi panggang. Namun, Jubir Presiden Fadjroel Rahman menyebut bipang adalah sejenis kue beras dari Kalimantan,” ungkapnya.


Basarah menegaskan, Presiden Jokowi adalah penganut Islam yang baik dan pernah melaksanakan rukun Islam kelima ke tanah suci Makkah.


Dalam beberapa kesempatan, Presiden bahkan memimpin salat berjamaah.


“Karena itu saya yakin tidak mungkin sebagai muslim yang baik, Presiden sengaja mengajak umat Islam di Indonesia untuk memakan makanan yang diharamkan umat Islam, jika benar Bipang Ambawang adalah babi panggang,” tegasnya.


Presiden Semua Suku dan Umat Beragama


Karena itu, ia meminta semua pihak melihat denga jernih tujuan Presiden Jokowi mempromosikan makanan khas lokal.


Sehingga bagi warga non muslim juga dapat menikmati liburan di rumahnya masing-masing sambil menikmati kuliner karya anak bangsa sendiri dari berbagai daerah di tanah air termasuk makanan bipang ambawang.


Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia itu meminta masyarakat tidak meragukan keislaman Presiden Jokowi


Itu juga ditandai dengan mengeluarkan Keppres Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri pada 22 Oktober.


Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan umat Islam dalam bentuk penguatan ekonomi pesantren melalui Bank Wakaf Mikro, yang diresmikan pada Oktober 2017.


“Harap dicatat, bahwa Presiden Jokowi adalah presiden untuk semua suku bangsa Indonesia sekaligus presiden bagi semua umat beragama yang hidup di negara Pancasila,” ingatnya.


“Mari berpikir lebih luas dan jernih, jangan gampang termakan oleh provokasi yang ingin memecah belah antara pemerintah dengan rakyatnya,” pungkas Ahmad Basarah. [Democrazy/pjs]

Penulis blog