POLITIK

Pertemuan PDIP dengan Parpol Koalisi, Rocky Gerung: PDIP Mau Nunjukin Kalau Mereka Kuat, Padahal Sebetulnya Cemas!

DEMOCRAZY.ID
Mei 08, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pertemuan PDIP dengan Parpol Koalisi, Rocky Gerung: PDIP Mau Nunjukin Kalau Mereka Kuat, Padahal Sebetulnya Cemas!

Pertemuan-PDIP-dengan-Parpol-Koalisi-Rocky-Gerung-PDIP-Mau-Nunjukin-Kalau-Mereka-Kuat-Padahal-Sebetulnya-Cemas

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung turut menyoroti ihwal pertemuan antara PDIP dengan beberapa petinggi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 6 Mei 2021.

Petinggi partai politik yang dimaksud adalah Sekjen PPP Arwani Thomafi, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja J. Antoni.


Rocky Gerung menilai pertemuan tersebut digelar karena timbulnya psikologi terbalik yang sedang dialami PDIP.


“Nah, ini yang namanya psikologi yang terbalik,” kata Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung Official


Artinya, menurut Rocky Gerung, PDIP kini sedang merasakan kecemasan dan ketakutan.


“Dia (PDIP) berupaya pamerkan diri bahwa dia itu kuat, padahal yang sebenarnya itu dia cemas,” ungkap Rocky Gerung.


Rocky Gerung mengutarakan bahwa hal itu dilakukan PDIP agar dapat menutupi moralitasnya yang telah hilang.


“Maka dari itu, dia (PDIP) mau tambal kekurangan moral itu dengan menganggap bahwa dia adalah partai tunggal dan partai pemimpin,” tutur Rocky Gerung.


Berdasarkan data statistik, Rocky Gerung mengaku bahwa PDIP merupakan salah satu partai politik partai elit di Indonesia.


Kendati demikian, menurut Rocky Gerung, hal tersebut telah membuat beberapa partai pendukung  pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menyelamatkan diri.


“Mereka itu ingin menyelamatkan diri untuk tidak dekat-dekat dengan partai yang besar seperti PDIP,” ungkap Rocky Gerung.


Selain itu, Rocky Gerung juga menganggap bahwa menjauhnya beberapa partai pendukung  kini sedang ambruk secara ekonomi, politik, moral, dan kultural.


“PDIP itu salah dalam membaca persoalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa PDIP enggak ada cara lain untuk memperlihatkan kemampuan olah politik selain menampilkan diri sebagai partai penguasa,” tutur Rocky Gerung.


Jadi, menurut Rocky Gerung, kesalahan PDIP tersebut terletak pada ketidakpahaman dalam membaca sinyal bahwa pertemuan itu identik dengan penguasa.


“Padahal rakyat sedang benci dengan penguasa, partai-partai juga banyak yang begitu,” ungkap Rocky Gerung.


Hal tersebut, menurut Rocky Gerung, dapat ditunjukkan dengan partai pendukung  pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mulai membuat koalisi.


“Mereka itu sudah mulai membaca terkait adanya keretakan di istana,” pungkasnya. [Democrazy/gm]

Penulis blog