KRIMINAL

Tewasnya Tahanan Narkoba Polres Tangsel Penuh Kejanggalan, Komnas HAM Lakukan Penyelidikan

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
Tewasnya Tahanan Narkoba Polres Tangsel Penuh Kejanggalan, Komnas HAM Lakukan Penyelidikan

Tewasnya-Tahanan-Narkoba-Polres-Tangsel-Penuh-Kejanggalan-Komnas-HAM-Lakukan-Penyelidikan

DEMOCRAZY.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) selidiki kasus kematian seorang tahanan Polres Tangerang Selatan yang tewas dengan sejumlah luka. 

Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Wahyu Pratama Tamba menjelaskan, pihaknya mendatangi Polres Tangerang Selatan untuk meminta keterangan pihak kepolisian terkait kasus tersebut. 


"Komnas HAM RI menindaklanjuti peristiwa yang terjadi 11 Desember lalu ya, dengan korban SS meninggal dunia," ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/4/2021). 


Menurut Tama, Komnas HAM sudah meminta keterangan Kasatreskrim, Kasat Tahti, bagian dari perwakilan reserse narkoba Polres Tangerang Selatan.


Pasalnya, tahanan yang diketahui bernama Sigit Setiawan (33) itu tewas saat menjalani penahanan dalam proses penyelidikan kasus narkoba di Polres Tangerang Selatan. 


"Tadi ada Kasat Reskrim, Kasat Tahti, bagian dari narkoba. Kasusnya sendiri, tadi disampaikan penyidik Jatanras Tangerang Selatan," ungkapnya. 


Berdasarkan keterangan sementara yang didapatkan Komnas HAM, Sigit diketahui sempat mengalami penganiayaan oleh sesama tahanan di dalam sel Polres Tangerang Selatan. 


Namun, kata Tama, tahanan kasus narkoba itu diduga tewas karena mengalami sakit dan menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit. 


"Itu berdasarkan yang disampaikan Kasat Tahti juga Kasi Propam yang hadir begitu," kata Tama. 


Kendati demikian, Komnas HAM akan mendalami dan mencari informasi lebih lanjut terkait kasus kematian Sigit.


"Belum meyakinkan, tapi cukup membantu kami untuk mendapat keterangan langsung temuan-temuan awal," kata Tama.


Tama menyebut, Komnas HAM nantinya akan mengumumkan hasil pemantuan dan mengeluarkan rekomendasi atas temuan dalam penyelidikan kasus kematian tersebut.


 "Nanti ujungnya kan kami akan mengeluarkan hasil pemantauan dan rekomendasinya," pungkasnya.


Luka-luka di tubuh


Sebelumnya, Sigit ditangkap dan ditahan di Mapolres Tangerang Selatan atas dugaan kepemilikan narkoba pada Selasa (1/12/2020). 


Seorang keluarga Sigit yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pihak keluarga mendapatkan informasi Sigit meninggal ketika hendak dibawa ke rumah sakit pada 11 Desember dini hari. 


Sehari sebelumnya, dia mengaku sempat menjenguk Sigit dan mendapati ada beberapa luka di tubuh yang diduga akibat kekerasaan atau penyiksaan selama di tahanan. 


"Itu kondisinya dia sudah menggigil, napasnya sudah sepa, karena memang ada identik kaya kekerasan luka-luka gitu juga. Di leher kaya luka sundutan rokok," ujarnya saat dihubungi, Rabu (16/12/2020).


Kendati demikian, keluarga enggan menduga-duga siapa yang melakukan kekerasan terhadap Sigit, sehingga membuat kondisi kesehatannya menurun dan meninggal dunia. 


"Entah disiksa dari napinya atau dari polisinya, saya juga enggak tahu. Memang kondisinya itu sudah jelas banget, kondisinya sudah parah sebelum meninggal," ungkapnya. 


Pihak keluarga berpandangan bahwa Sigit meninggal dalam kondisi tidak wajar karena adanya luka-luka tersebut.


Polisi juga meminta agar pihak keluarga langsung menguburkan Sigit dan tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematiannya. 


"Ya kondisi enggak wajar, kalau menurut saya mah. Dari awal besuk tanggal 9 Desember. Meninggal mendadak tiba-tiba tanggal 11 Desember," kata salah seorang keluarga Sigit. 


"Di surat kematiannya pun tidak ada diagnosa kematiannya karena apa," sambungnya. 


Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Tangerang Selatan Iptu Julius Qiuli menyebut Sigit tewas karena sakit. 


"Meninggal sakit. Yang lebih tahu bukan saya, tetapi Kasat Tahti. Karena sudah bukan tanggung jawab saya lagi," ujar Julius. 


Menurut Julius, tahanan tersebut memang sedang sakit saat ditahan di Mapolres Tangsel dan meninggal dalam kondisi wajar. 


Pihaknya juga menampik kabar mengenai adanya sejumlah luka di tubuh Sigit sebelum meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. 


"Yang jelas meninggalnya sakit. Karena kan narkoba, mungkin badannya sudah begitu. Namanya di dalam tahanan. Keluarga juga terima kok, lihat jenazahnya bagus, enggak aneh-aneh," ungkapnya.


Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menyarankan keluarga Sigit untuk melapor ke Propam Polda Metro Jaya jika meyakini ada kekerasan terhadap Sigit. 


Hal itu untuk memulai penyelidikan dengan melakukan otopsi jenazah Sigit guna memastikan penyebab kematian. 


"Nantinya diharapkan akan dilakukan otopsi terhadap jenazah agar dapat diketahui penyebab kematian almarhum (SS)," kata Poengky. 


"Jika benar almarhum meninggal akibat disiksa, maka pelaku harus diproses hukum," tambah Poengky. [Democrazy/kmp]

Penulis blog