DEMOCRAZY.ID - Bukan hanya media internasional yang menyoroti kemunculan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, orang yang paling bertanggung jawab atas kudeta Myanmar dalam pertemuan KTT ASEAN di Jakarta yang berlangsung hari ini, Sabtu (24/4). Para pengamat pun mengomentari hadirnya Aung Hlaing dalam pertemuan tersebut. Para pengamat dan sejumlah penentang kudeta mengecam keras kehadiran Aung Hlaing di pertemuan itu. Menurut mereka, Aung Hlaing telah merebut paksa kekuasaan Myamar, sehingga ia bukankah pemimpin sah Myanmar dan tidak selayaknya diundang dalam acara kenegaraan. Terutama banyaknya korban berjatuhan dengan kekerasan mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan yang dipimpinnya, maka sudah semestinya dia bertanggung jawab. Direktur Human Rights Watch Asia, Brad Adams, mengungkapkan tidak semestinya Aung Hlaing disambut bak pemimpin. “Min Aung Hlaing, yang menghadapi sanksi internasional atas perannya dalam kekejaman militer dan tindakan keras brutal terhadap pengunjuk r
Pelaku Kekejaman Militer Myanmar, Pengamat Asia: Min Aung Hlaing Tak Layak Disambut Layaknya Pemimpin di KTT ASEAN Jakarta
Maret 13, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Bukan hanya media internasional yang menyoroti kemunculan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, orang yang paling bertanggung jawab atas kudeta Myanmar dalam pertemuan KTT ASEAN di Jakarta yang berlangsung hari ini, Sabtu (24/4). Para pengamat pun mengomentari hadirnya Aung Hlaing dalam pertemuan tersebut. Para pengamat dan sejumlah penentang kudeta mengecam keras kehadiran Aung Hlaing di pertemuan itu. Menurut mereka, Aung Hlaing telah merebut paksa kekuasaan Myamar, sehingga ia bukankah pemimpin sah Myanmar dan tidak selayaknya diundang dalam acara kenegaraan. Terutama banyaknya korban berjatuhan dengan kekerasan mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan yang dipimpinnya, maka sudah semestinya dia bertanggung jawab. Direktur Human Rights Watch Asia, Brad Adams, mengungkapkan tidak semestinya Aung Hlaing disambut bak pemimpin. “Min Aung Hlaing, yang menghadapi sanksi internasional atas perannya dalam kekejaman militer dan tindakan keras brutal terhadap pengunjuk r