DEMOCRAZY.ID
Pimpinan MKD ini mengatakan, hal tersebut akan dibahas oleh pimpinan DPR setelah melakukan rapat Paripurna.
Pembahasan itu nantinya akan dipimpin oleh, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel, dan Muhaimin Iskandar.
“Nasib Azis di kursi pimpinan akan dibahas oleh para pimpinan DPR,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/4/2021)
“Tanggal 6 dibuka masa sidang, karena ini kita lagi reses. Tanggal 6 kita rapat pimpinan sekaligus rapat internal,” kata Habiburokhman.
Setelah masa sidang dibuka pada 6 Mei mendatang, pimpinan MKD juga akan menggelar rapat pimpinan dan rapat internal membahas laporan tersebut.
“Terkait laporan terhadap Pak Azis Syamsuddin memang sudah masuk. Tanggal 6 kami akan lakukan rapat, jadi hari ini lagi sedang pemeriksaan berkas syarat formal,” ungkapnya
Kendati demikian, Politisi Partai Gerindra itu mengimbau untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan DPR.
“Saya pikir itu nanti domain pimpinan di DPR,” ucapnya.
“Karena mereka kolektif kolegial jadi kayak saya di MKD salah satu wakil ketua kerjanya selalu kolektif kolegial,” katanya.
“Mungkin kita tunggu apa, biasanya nanti dibahas di pimpinan baru di Bamus. Kita tidak akan mendahului itu,” jelas Habiburokhman.
Untuk diketahui, Azis Syamsudin diduga terlibat dalam kasus dugaan suap penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan Walikota Tanjungbalai M. Syahrial.
Atas dugaan itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja dan rumah dinas Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsudin, pada Rabu (28/4) malam.
Hal tersebut dibenarkan Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Habiburokhman.
“Iya benar, ini saya jalan ke DPR untuk mendampingi,” katanya melaui pesan singkatnya yang ia bagikan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/4/2021) malam.
Kendati begitu, Habiburokhman belum dapat memberikan keterangan lebih jauh mengenai penggeledahan tersebut.
Akan tetapi, ia memastikan pihaknya akan mendampingi penggeledahan ruang kerja politisi Partai Golkar itu.
“Kita akan mendampingi, salah satu Wakil Ketua DPR yang juga sekaligus petinggi Partai Golkar,” bebernya. [Democrazy/pjs]
