DEMOCRAZY.ID - Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Sofian Effendi mengkritisi rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggabungkan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mahaguru ilmu administrasi negara itu menilai langkah tersebut akan berdampak pada kehancuran bangsa. "Dewan Riset Nasional dibubarkan, Kemenristek dikerdilkan, tunggu saja kehancuran terjadi terhadap bangsa ini," kata Prof Sofian yang dihubungi, Senin (19/4). Mantan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu menyebut peleburan Kemenristek membuat jerih payah almarhum Prof BJ Habibie hilang sekejap. Menurut Sofian, Presiden Ketiga RI itu sudah berupaya keras menyejajarkan Indonesia dengan bangsa lain. Sofian menegaskan BJ Habibie selalu berpesan bahwa negara yang menguasai teknologi akan menjadi digdaya. Namun, sejumlah peninggalan penting Habibie justru berakhir, antara lain, proyek pesawat N-250, Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Bad
DEMOCRAZY.ID - Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Sofian Effendi mengkritisi rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggabungkan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mahaguru ilmu administrasi negara itu menilai langkah tersebut akan berdampak pada kehancuran bangsa. "Dewan Riset Nasional dibubarkan, Kemenristek dikerdilkan, tunggu saja kehancuran terjadi terhadap bangsa ini," kata Prof Sofian yang dihubungi, Senin (19/4). Mantan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu menyebut peleburan Kemenristek membuat jerih payah almarhum Prof BJ Habibie hilang sekejap. Menurut Sofian, Presiden Ketiga RI itu sudah berupaya keras menyejajarkan Indonesia dengan bangsa lain. Sofian menegaskan BJ Habibie selalu berpesan bahwa negara yang menguasai teknologi akan menjadi digdaya. Namun, sejumlah peninggalan penting Habibie justru berakhir, antara lain, proyek pesawat N-250, Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Bad