POLITIK

AHY Sambangi Ketum Muhammadiyah Bahas Hal Ini

DEMOCRAZY.ID
April 03, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
AHY Sambangi Ketum Muhammadiyah Bahas Hal Ini

AHY-Sambangi-Ketum-Muhammadiyah-Bahas-Problem-Demokrasi

DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran DPP Partai Demokrat menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta pada Sabtu (3/4).

Haedar mengatakan pertemuan tersebut sekaligus sebagai ajang silaturahmi yang membahas mengenai pelbagai isu kebangsaan dan kenegaraan.


"Tentu dalam dua perspektif yang berbeda. Satu dari Mas AHY dari aspek politik sebagaimana posisinya sebagai ketua umum Partai Demokrat dan kami [Muhammadiyah] dari perspektif kemasyarakatan dan kebangsaan yang tentu tidak masuk ke arena partai politik," kata Haedar dalam keterangan resminya, Sabtu (3/3).


Dalam kesempatan tersebut, Haedar turut membahas mengenai kehidupan kebangsaan Indonesia yang dinilai masih dalam koridor demokrasi dan konstitusi. 


Namun, di sisi lain Indonesia menghadapi sejumlah masalah dalam kehidupan berdemokrasi.


"Di mana ada politik yang transaksional, politik yang cenderung oligarki, politik yang sampai batas tertentu oportunistik dan nir-etika," kata Haedar.


Selain itu, Haedar juga membahas kehidupan kebangsaan maupun politik yang menjadi arena partai politik. Ia menegaskan semua pihak harus berdiri tegak di atas konstitusi.


Ia menegaskan Indonesia selama ini masih eksis karena memiliki konstitusi yang kuat melalui UUD 1945.


"Nah, sekali ada defiasi terhadap konstitusi dan perundang-undangan maka biasanya akan timbul masalah dalam kehidupan kebangsaan kita," jelas Haedar.


Haedar juga menegaskan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai rujukan bangsa, termasuk di dalam kehidupan politik. 


Ia berharap jangan sampai Pancasila berhenti pada lisan, tulisan, dan retorika semata.


Haedar juga berharap seluruh komponen bangsa termasuk kekuatan politik dan pemerintahan memberi teladan dan contoh dalam kehidupan berpolitik.


"Pesan kami pada Partai Demokrat dan semua elite politik yakni Pancasila sebagai political behaviour menjadi pola perilaku politik," kata Haedar.


Tak hanya itu, Haedar menuturkan seluruh komponen bangsa harus memiliki komitmen dalam persatuan dan kemajuan Indonesia. 


Menurutnya, Indonesia eksis ketika terus bersatu dalam perbedaan.


"Secara umum kita harus ada dalam kolektifitas, terikat dalam persatuan. Bangsa lain yang jatuh karena rusaknya persatuan, tokoh politik harus merawat persatuan, jangan menganggap enteng persatuan," kata dia. [Democrazy/cnn]

Penulis blog