Pantauan di lokasi, awalnya puluhan simpatisan Rizieq itu berdiri di depan barikade polisi yang menjaga gerbang masuk PN Jaktim.
Polisi meminta agar mereka tak berkerumun. Namun, mereka tetap bertahan sembari membaca selawat.
"Yang berselawat silahkan di tempat lain, jangan di depan kantor Pengadilan Negeri Jakarta Timur," kata salah seorang Polisi melalui mobil pengurai massa.
Polisi khawatir pembacaan selawat di depan gerbang PN Jaktim akan mengganggu jalannya persidangan.
Barikade polisi kemudian mendorong mundur massa simpatisan Rizieq. Adu mulut terus terjadi sepanjang peristiwa tersebut.
Tidak lama kemudian, massa simpatisan Rizieq ricuh dengan aparat. P
engikut Rizieq itu berteriak agar polisi tidak memukuli beberapa rekan mereka.
"Oi, jangan dipukul, jangan dipukul," teriak salah satu pengikut Rizieq.
Polisi kemudian menangkap tiga orang simpatisan Rizieq dan langsung menarik mereka ke dalam truk polisi.
Truk kemudian langsung berjalan membawa mereka.
Kepala Satuan Sabhara Polres Jakarta Timur Gunawan mengatakan pihaknya telah mengamankan tiga orang simpatisan Rizieq. Mereka kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Tapi dites swab dulu di posko kemanusiaan," kata Gunawan saat ditemui di depan PN Jaktim.
Rizieq menjalani sidang pembacaan eksepsi kasus dugaan kerumunan Petamburan, Jakarta Pusat; Megamendung, Kabupaten Bogor, serta kabar bohong hasil tes swab Covid-19. Rizieq kali ini dihadirkan ke ruang sidang PN Jaktim. [Democrazy/cnn]