DEMOCRAZY.ID - Para Nahdliyin--sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU)--khususnya di Jawa Timur tentu tidak asing dengan nama Kiai Asep Syafudin Chalim atau cukup dipanggil Kiai Asep. Kiai asep merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet, Mojokerto. Kiai Asep melontarkan pernyataan keras terkait penggunaan produk Vaksin AstraZeneca yang disebut-sebut mengandung enzim babi. Kiai Asep tegas mengatakan mendukung program vaksinasi pemerintah pusat dan provinsi asalkan jangan Vaksin AstraZeneca. Vaksin ini sendiri sempat kontroversial di kalangan ummat Islam di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat sampai mengeluarkan fatwa terkait hukum penggunaan vaksin tersebut. MUI menyebut Vaksin AstraZeneca haram namun boleh digunakan setelah mempertimbangkan lima syarat. Selang dua hari kemudian giliran PWNU Jatim membuat keputusan berbeda dari MUI Pusat. Mereka mengeluarkan keputusan hasil bahtsul masail yang menyebut vaksin tersebut halal dan suci. Sehar
DEMOCRAZY.ID - Para Nahdliyin--sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU)--khususnya di Jawa Timur tentu tidak asing dengan nama Kiai Asep Syafudin Chalim atau cukup dipanggil Kiai Asep. Kiai asep merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet, Mojokerto. Kiai Asep melontarkan pernyataan keras terkait penggunaan produk Vaksin AstraZeneca yang disebut-sebut mengandung enzim babi. Kiai Asep tegas mengatakan mendukung program vaksinasi pemerintah pusat dan provinsi asalkan jangan Vaksin AstraZeneca. Vaksin ini sendiri sempat kontroversial di kalangan ummat Islam di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat sampai mengeluarkan fatwa terkait hukum penggunaan vaksin tersebut. MUI menyebut Vaksin AstraZeneca haram namun boleh digunakan setelah mempertimbangkan lima syarat. Selang dua hari kemudian giliran PWNU Jatim membuat keputusan berbeda dari MUI Pusat. Mereka mengeluarkan keputusan hasil bahtsul masail yang menyebut vaksin tersebut halal dan suci. Sehar