DAERAH PERISTIWA POLITIK

Di Forum Internasional, Anies Baswedan Cerita Hikmah Covid-19 bagi Jakarta

DEMOCRAZY.ID
Februari 18, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
POLITIK
Di Forum Internasional, Anies Baswedan Cerita Hikmah Covid-19 bagi Jakarta

Di-Forum-Internasional-Anies-Baswedan-Cerita-Hikmah-Covid-19-bagi-Jakarta

DEMOCRAZY.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam Forum yang membahas tentang penanganan Covid-19 dan Iklim via diskusi daring. 

Dalam forum itu, Anies mengatakan, saat ini kota-kota di dunia terus berjuang memerangi Covid-19.


"Kita benar-benar hidup dalam waktu yang sangat menantang. Kota-kota berada di garis depan untuk menghadapi tantangan dan juga peluang. Kota-kota di seluruh dunia menghadapi yang paling parah terpukul oleh pandemi Covid-19, tetapi juga dampak yang menghancurkan dari perubahan iklim. Namun, kota-kota juga yang telah menghasilkan inovasi, kolaborasi, dan tindakan besar untuk mengatasi tantangan besar tersebut," kata Anies dalam diskusi bertajuk 'Time to ACT' Rabu (17/2/2021).


Mantan Mendikbud itu juga menjelaskan hikmah Covid-19 bagi Jakarta. Yakni terciptanya udara bersih karena pembatasan mobilitas.


"Mari kita ambil pandemi Covid-19 sebagai contoh. Karena pergerakan orang dibatasi, ekonomi kota melambat. Namun, di sisi lain banyak kota dan penduduknya mengalami pengalaman langka. Apa itu? Udara bersih. Termasuk kami di sini di Jakarta. Dan pada masa pandemi, Jakarta juga berhasil mengambil momentumnya dengan sukses mencapai beberapa tonggak masalah transportasi dan mobilitas," urainya.


Jakarta, kata Anies, sebelumnya masuk dalam 10 kota teratas yang paling macet di dunia menurut indeks lalu lintas tomtom 2020.


"Faktanya kami turun ke posisi 31. Kedua, jumlah pengendara sepeda di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan di beberapa daerah meningkat sepuluh kali lipat. Kami telah mendorong orang untuk mengubah pola pikir mereka tentang bersepeda," tuturnya.


Anies menambahkan, bersepeda beralih dari olahraga atau hiburan menjadi transportasi. Menurutnya, ini merupakan transformasi sederhana tetapi mengubah cara kita memandang bersepeda.


"Dan kami merangkul tren baru ini dengan mendorong program mobilitas kami lebih banyak lagi selama pandemi. Misalnya mengintegrasikan moda transportasi umum yang beragam. Dan integrasi ini telah melipatgandakan jumlah kursi pengendara angkutan umum harian dalam waktu 3 tahun. Dan itu lompatan besar," tegasnya.


Pihaknya menetapkan 96 kilometer jalur sepeda yang didukung oleh 52 tempat berbagi sepeda. Pemprov DKI, kata Anies, merencanakan sekitar 500 kilometer jalur sepeda.


Semua upaya ini dilakukan dengan kolaborasi melibatkan LSM, sektor privat, perguruan tinggi, bahkan individu warga. 


Mereka secara aktif terlibat, terlibat, dalam pembangunan kota.


"Jadi cara kami melihat ini adalah mereka adalah co creator pembangunan kota, sedangkan kami di pemerintah kota bertindak sebagai kolaborator. Nyatanya di tahun 2019 kami mendeklarasikan kota kami sebagai kota kolaborasi. Jadi, berdasarkan pengalaman kami, kami yakin bahwa kolaborasi yang kuat antara kota-kota di seluruh dunia adalah jalan ke depan untuk mengatasi tantangan dunia seperti perubahan iklim," tambahnya.


Sebagai wakil ketua C40, Anies ingin menegakkan komitmen menyampaikan undangan berkolaborasi dengan para wali kota di dunia yang tergabung dalam C40.


"Anda semua dalam upaya kami mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2050 dan mengurangi 50 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030. Dan Jakarta kami telah belajar dari inisiatif yang datang dari berbagai kota global, kami telah belajar dari Tokyo, Paris, Brussel,edellin, dan banyak kota lainnya.Tapi kami juga ingin berbagi pengalaman kami sendiri kepada dunia. Dengan semangat itulah kami menyampaikan keinginan kami untuk bergandengan tangan dengan Anda semua. Dan untuk menyatakan bahwa sekaranglah saatnya untuk bertindak demi mobilitas yang berkelanjutan, untuk ketahanan perkotaan, dan untuk kolaborasi yang kuat," tutup Anies


Diketahui, dalam kegiatan itu, selain para akademisi, dua Pembicara Eric Garceti Wali Kota Los Angeles, Anne Hidalgo Wali Kota Paris pun turut hadir. [Democrazy/okz]

Penulis blog