DEMOCRAZY.ID - Permadi Arya alias Abu Janda kiprahnya di media sosial dengan segala macam kontoversi dan provokasinya dikhawatirkan mengoyak atau hingga memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, pola agitasi Abu Janda yang menyerang Islam dan menyerang siapa pun yang kritis terhadap kekuasan sudah pada tahap mengkhawatirkan. "Berpotensi menjadi beban politik Istana yang kini harusnya pemerintah sedang fokus menghadapi pandemi dan berusaha dalam pemulihan ekonomi," kata Satyo kepada wartawan, Sabtu (30/1). Aktivis 1998 yang akrab disapa Komeng ini melihat, sepak terjang atau pola Abu Janda melakukan provokasi di media sosial bukan alami. "Itu merupakan design artinya ada yang mentoring, ada target, pola dan tujuan. Ini sangat berbahaya, negara akan terus dalam situasi instabilitas akibat manuver penggiat medsos macam Abu Janda. Seperti cara-cara intel lama yang adu domba
DEMOCRAZY.ID - Permadi Arya alias Abu Janda kiprahnya di media sosial dengan segala macam kontoversi dan provokasinya dikhawatirkan mengoyak atau hingga memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, pola agitasi Abu Janda yang menyerang Islam dan menyerang siapa pun yang kritis terhadap kekuasan sudah pada tahap mengkhawatirkan. "Berpotensi menjadi beban politik Istana yang kini harusnya pemerintah sedang fokus menghadapi pandemi dan berusaha dalam pemulihan ekonomi," kata Satyo kepada wartawan, Sabtu (30/1). Aktivis 1998 yang akrab disapa Komeng ini melihat, sepak terjang atau pola Abu Janda melakukan provokasi di media sosial bukan alami. "Itu merupakan design artinya ada yang mentoring, ada target, pola dan tujuan. Ini sangat berbahaya, negara akan terus dalam situasi instabilitas akibat manuver penggiat medsos macam Abu Janda. Seperti cara-cara intel lama yang adu domba