DAERAH PERISTIWA

Miris! Tak Dapat Ambulance, Jenazah Warga Majene Dipikul Sejauh 30 KM

DEMOCRAZY.ID
Januari 11, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
Miris! Tak Dapat Ambulance, Jenazah Warga Majene Dipikul Sejauh 30 KM

Miris! Tak Dapat Ambulance, Jenazah Warga Majene Dipikul Sejauh 30 KM
DEMOCRAZY.ID - Viral video puluhan warga bersama aparat dari TNI-POLRI bahu-membahu memikul jenazah salah seorang warga di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. 

Jenazah dipikul kerena tidak mendapatkan mobil ambulance.


Dalam rekaman itu video terdengar suara pria, menyebut jenazah terpaksa dipikul, karena keluarga tidak mendapat mobil ambulance, untuk membawa jenazah pulang ke rumah duka, lantaran akses jalan yang rusak parah.


"Ini adalah mayat yang dipikul oleh Pak Babinsa bersama dengan anggota Kepolisian. Ini tidak ada ambulance yang bisa mengangkut sehingga di gotong anggota kepolisian dan Anggota Kodim 1401 Majene, ini anggota kepolisian dan Pak Babinsa, mayat..mayat kondisi jalan yang tidak memungkinkan sehingga tidak ada mobil yang bisa mengangkut, " kata pria dalam rekaman video tersebut.


Diketahui, jenazah itu bernama Icci Subu (65 tahun), warga Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda. 


Dia meninggal karena sakit, di rumah kerabatnya di Desa Salutambung, Sabtu kemarin (09/01). 


Proses evakuasi jenazah ke rumah duka, berlangsung dari sore hingga tengah malam.


Kepala Desa Ulumanda Hardi mengatakan, jenazah dipikul sejauh 30 kilometer. 


Pihak keluarga jenazah mengatakan sudah datang ke puskemas terdekat untuk menggunakan ambulance, namun tidak ada.


"Kami mewakili khususnya masyarakat Ulumanda, sangat prihatin sekali kepada khususnya utama Puskesmas Salutambung dan Puskesmas Ulumanda, sampai-sampai kejadian tadi malam yaitu salah satu warga kami meninggal dunia di Desa Salutambung, dipikul menggunakan tenaga manusia dengan jarak tempuh 30 kilometer, " kata Hardi dalam rekaman video yang diterima wartawan, Minggu (10/01/2021).


"Karena salah satu keluarga almarhum datang ke puskesmas, untuk meminta daripada transport atau ambulance untuk digunakan mengangkut, tapi alasannya, banyak alasannya, pertama kuncinya tidak ada, hilang, kemudian katanya juga mobil bukan untuk mobil jenazah, katanya untuk ambulance saja, kemudian salah satu keluarga juga, datang ke Puskesmas Ulumanda meminta juga mobilnya katanya di sana sopirnya tidak ada, kemudian ada yang juga katakan lagi rusak, jadi dua-duanya mobil rusak, " sambung Hardi.


Baik warga maupun pemerintah desa sangat berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.


"Dengan adanya kejadian seperti ini, kami harapkan pemerintah, baik provinsi, kabupaten dan kecamatan bisa selalu melayani, khususnya masyarakat kami, " tutup Hardi. [Democrazy/dtk]

Penulis blog