DEMOCRAZY.ID - Ajakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia bersyukur karena Indonesia dianggap mampu mengelola pandemi Covid-19 dengan baik dinilai keliru. Eks Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengakui bahwa mengucap rasa syukur memang harus senantiasa diucapkan setiap insan. Hanya saja kalimat Jokowi yang meminta masyarakat perlu mensyukuri kemampuan Indonesia mengelola Covid-19 merupakan hal yang kurang tepat. “Mensyukuri ‘Indonesia mampu kelola Covid-19’ kurang tepat pak. Angka kasus positif, angka kematian, bertambah setiap hari. Signifikan pula. Harusnya bapak meminta maaf,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (11/1). Dia lantas membandingkan Jokowi dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel yang pada akhir tahun lalu meminta maaf kepada warga Jerman. Merkel tidak jumawa dan tidak mengklaim keberhasilan lantaran banyak nyawa rakyatnya yang hilang karena pandemi. Sementara di Indonesia, angka kematian Covid-19 sudah mencapai 24 ribu jiwa. “Apa itu patut kit
DEMOCRAZY.ID - Ajakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia bersyukur karena Indonesia dianggap mampu mengelola pandemi Covid-19 dengan baik dinilai keliru. Eks Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengakui bahwa mengucap rasa syukur memang harus senantiasa diucapkan setiap insan. Hanya saja kalimat Jokowi yang meminta masyarakat perlu mensyukuri kemampuan Indonesia mengelola Covid-19 merupakan hal yang kurang tepat. “Mensyukuri ‘Indonesia mampu kelola Covid-19’ kurang tepat pak. Angka kasus positif, angka kematian, bertambah setiap hari. Signifikan pula. Harusnya bapak meminta maaf,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (11/1). Dia lantas membandingkan Jokowi dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel yang pada akhir tahun lalu meminta maaf kepada warga Jerman. Merkel tidak jumawa dan tidak mengklaim keberhasilan lantaran banyak nyawa rakyatnya yang hilang karena pandemi. Sementara di Indonesia, angka kematian Covid-19 sudah mencapai 24 ribu jiwa. “Apa itu patut kit