DEMOCRAZY.ID - Warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, lokasi dekat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh mengungkapkan suasana usai insiden nahas tersebut, kemarin. Salah satu warga Amirtang mengatakan, saat itu hujan tengah turun dengan derasnya. Sebagian besar wilayah ibu kota memangs sedang diguyur hujan deras, Sabtu (9/1). Amirtang mengaku saat itu ia tengah di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar dua kali ledakan keras. "Dua kali ledakan, awalnya saya kira petir karena hujan," kata Amirtang saat diwawancara, Minggu (10/1). Belakangan setelah hujan reda, baru diketahui ledakan karena ada kecelakaan pesawat di laut. Menurutnya saat itu kapal-kapal nelayan Pulau Lancang menuju lokasi kejadian. Hanya butuh 10 menit perjalanan menggunakan kapal nelayan ke titik yang diduga jadi lokasi jatuh. "Kalau pakai perahu motorboat cuma 5 menit," ujarnya. Nelayan menemukan sejumlah serpihan yang diyakini sebagai bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dari sejumlah foto yang dibag
DEMOCRAZY.ID - Warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, lokasi dekat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh mengungkapkan suasana usai insiden nahas tersebut, kemarin. Salah satu warga Amirtang mengatakan, saat itu hujan tengah turun dengan derasnya. Sebagian besar wilayah ibu kota memangs sedang diguyur hujan deras, Sabtu (9/1). Amirtang mengaku saat itu ia tengah di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar dua kali ledakan keras. "Dua kali ledakan, awalnya saya kira petir karena hujan," kata Amirtang saat diwawancara, Minggu (10/1). Belakangan setelah hujan reda, baru diketahui ledakan karena ada kecelakaan pesawat di laut. Menurutnya saat itu kapal-kapal nelayan Pulau Lancang menuju lokasi kejadian. Hanya butuh 10 menit perjalanan menggunakan kapal nelayan ke titik yang diduga jadi lokasi jatuh. "Kalau pakai perahu motorboat cuma 5 menit," ujarnya. Nelayan menemukan sejumlah serpihan yang diyakini sebagai bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dari sejumlah foto yang dibag