KRIMINAL PERISTIWA

Buntut Ucapan Kontroversial Macron, Aksi Pembunuhan Kembali Terjadi di Prancis

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Buntut Ucapan Kontroversial Macron, Aksi Pembunuhan Kembali Terjadi di Prancis

Buntut Ucapan Kontroversial Macron, Aksi Pembunuhan Kembali Terjadi di Prancis
DEMOCRAZY.ID - Diduga buntut dari ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menganggap karikatur Nabi sebagai kebebasan berekspresi, aksi pembunuhan kembali terjadi.

Terbaru, persitiwa serangan pisau di sebuah Gereja Nice di Côte d’Azur di pusat Kota Prancis Selatan pada Kamis (29/10/2020) sekitar pukul 09:00 waktu setempat. Tiga orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu.


Dilansir Guardian, polisi mengonfirmasikan bahwa dari tiga orang yang tewas, salah satu di antaranya dipenggal oleh penyerang.


Polisi menggambarkan pemandangan saat kejadian itu sebagai pemandangan horor. Jaksa nasional anti-teroris mengatakan dalam penyelidikannya bahwa penyerangan itu terkait dengan organisasi ‘teroris’. 


Penyerang dilumpuhkan oleh polisi, dia ditembak di bahu dan dibawa ke rumah sakit.


Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan pria itu telah mengucapkan “Allahu Akbar” beberapa kali saat dia ditangkap dan diborgol oleh polisi.


Dia mengatakan salah satu korban perempuan telah “dipenggal” tetapi dia tidak menjelaskan bagaimana dua korban lainnya dibunuh.


“Ada dua orang yang terbunuh di dalam gereja… dan orang ketiga yang berada di bar menghadap gereja tempat dia berlindung,” kata Estrosi. 


“Cukup sudah … kita harus menghapus Islamo-fasisme ini dari wilayah kita.” Katanya.


Seperti diketahui, dua pekan lalu seorang guru sejarah, Samuel Paty, 47, dipenggal di luar sekolah tempatnya mengajar setelah memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.


Pembunuhan itu mendorong presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjanji untuk menindak ekstremisme Islam, termasuk menutup masjid dan organisasi yang dituduh mengobarkan radikalisme dan kekerasan.  [Democrazy/fajar]

Penulis blog