POLITIK

Cerita Mahfud MD Kena 'Prank' Jokowi Saat Terima Pinangan PDIP Jadi Wakil Ganjar

DEMOCRAZY.ID
April 26, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Cerita Mahfud MD Kena 'Prank' Jokowi Saat Terima Pinangan PDIP Jadi Wakil Ganjar

Cerita Mahfud MD Kena 'Prank' Jokowi Saat Terima Pinangan PDIP Jadi Wakil Ganjar


DEMOCRAZY.ID - Banyak kalangan menyayangkan sikap Mahfud MD yang memilih menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 


Mahfud MD menyadari hal itu. Ia mengaku menerima ribuan pesan di media sosial yang menyesalkan langkahnya menjadi cawapres Ganjar Pranowo.


Namun Mahfud MD mengaku terhormat dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres Ganjar Pranowo.


Saat itu Mahfud MD mengira Presiden Jokowi berada di barisan PDIP ketika dirinya memutuskan menerima pinangan Megawati menjadi cawapres. 


"Waktu itu saya, terus terang saya merasa terhormat diundang Bu Mega diminta jadi wakilnya Pak Ganjar. Pada waktu saya diminta Bu Mega, pikiran kita, di PDIP sekalipun itu masih berpikir Pak Jokowi dengan PDIP. Kan belum ada nama Gibran waktu saya muncul," ujar Mahfud MD di Youtube Deddy Corbuzier.


Menurut Mahfud, saat itu dirinya sama sekali tidak tahu Jokowi akan mengajukan Gibran. Ia hanya tahu Prabowo akan maju sebagai capres.


Begitu muncul nama Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo, Mahfud MD mengaku konstelasi politik berubah. Karena sudah terlanjur menerima pinangan PDIP, Mahfud tetap harus jalan dengan keputusannya itu.


"Ya kita jalan aja. Tiba-tiba muncul nama Mas Gibran. Konstalasi berubah. Tidak apa-apa harus jalan. Kita jaga penghormatan saya," ujar Mahfud MD.


Hal yang membuat kaget Mahfud justru adalah pernyataan Megawati Soekarnoputri ketika memintanya menjadi cawapres yang diusung PDIP.


Kata Mahfud, Megawati menyatakan bahwa negara ini perlu penegak hukum, perlu penegakan HAM dan korupsi sudah luar biasa sehingga butuh seorang Mahfud MD.


Yang membuat Mahfud MD terkesan adalah ketika Megawati meminta dirinya tidak perlu menyiapkan uang untuk menjalani proses di Pilpres 2024.


"Bagi saya ini berkesan. Karena selama ini dikenal kalau mau ke PDIP itu mahal selama ini isunya. Harus menyediakan uang sekian triliun, sekian ratus miliar. Bu Mega bilang Pak Mahfud ga usah memnyediakan uang. Kalau ada orang nyumbang suruh dalam bentuk barang. Kaos, apa. Tapi kalau dalam bentuk uang ga usah, kami yang mengurus," kata Mahfud.


Setidaknya kata Mahfud hal ini menunjukkan jati diri seorang Megawati Soekarnoputri  yang tidak mencari uang dari proses politik ini.


Sumber: Suara

Penulis blog